Bitung (ANTARA Kaltim) - Ketua Komisi II DPRD Kaltim Edy Kurniawan berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bisa segera mengupayakan langkah agar PT Kaltim Kariangau Terminal (PT KKT) yang merupakan Perusda milik Pemprov Kaltim menggandeng PT Pelindo IV agar bisa semakin berkembang. Langkah konkretnya menurut Edy yaitu dengan menyegerakan proses inbreng (penyertaan dan penyerahan aset) agar PT KKT dapat mengembangkan usaha.

Hal itu disampaikan Edy setelah menghadiri pertemuan antara Komisi II dengan PT KKT dan pengelola Terminal Peti Kemas Bitung di Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (4/12) lalu. Pertemuan tersebut dihadiri pula Direktur Utama PT KKT Anharuddin Siregar, dan difasilitasi oleh Manajer Umum Terminal Peti Kemas Bitung Heru Bhakti Fireno.

Edy mewakili Komisi II menyadari betul potensi besar yang bisa terus digali PT KKT untuk meningkatkan pendapatan bagi daerah melalui bagi hasil usaha.
 
"Proses inbreng akan melahirkan komposisi saham yang jelas dari hasil kerjasama antara perusahaan daerah Kaltim dengan PT Pelindo dan anak perusahaan yaitu PT KKT. Sejauh ini ditunda-tunda terus inbreng-nya. Bagaimana mungkin perusahaan bisa berkembang," kata Edy.

Oleh sebab itu, proses inbreng tersebut harus dimulai dengan menyiapkan penghitungan penilaian aset seluas 300 hektare oleh Biro Perlengkapan, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan Kaltim di Pelabuhan Kariangau Km 13 Balikpapan. "Sehingga imbreng-nya bisa segera dilaksanakan. Sebab penyerahan aset kepada KKT paling tidak harus dilakukan sebelum akhir desember 2015 ini. Kita masih punya kesempatan hingga beberapa waktu ke depan. Namun waktu yang ada ini jangan ditunda lagi lebih lama," kata Edy.

Dikatakan Edy, hasil penilaian aset senilai 300 hektare tersebut kemudian menjadi tanggung jawab Biro Perlengkapan untuk mengusulkan penghapusan asetnya, kemudian disertakan modalnya kepada Perusahaaan Daerah Melati Bhakti Satya (MBS) yang merupakan perusahaan milik Pemprov Kaltim yang bekerja sama dengan Pelindo IV.

Belajar dari pelabuhan yang berada di Bitung, Sulawesi Utara yang juga termasuk kawasan Pelindo IV disebut Edy pengelolaannya tergolong berhasil. Bukan hanya dari segi teknologi, namun potensi daerah juga menjadi daya jual tersendiri untuk mengembangkan potensi bisnis.

"Pelabuhan Bitung sendiri memang seatle dalam pengembangan usah. Begitu pun PT KKT sebenarnya sudah seatle, hanya terkendala proses inbreng sehingga pengembangan bersama investor lain yang ingin bekerjasama terhambat. Padahal  kalau berbicara potensi kedalaman laut untuk bersandar di Kawasan Kariangau lebih unggul, yaitu sedalam 14 meter, sementara di Bitung sedalam 12 meter," terang Edy. (Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015