Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim  Awang Faroek Ishak kembali mendapat kepercayaan menjadi bagian dari delegasi Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri  Conference of Parties 21 (COP 21) di Paris, Perancis, 30 November - 11 Desember 2015.

Bukan sekedar menjadi bagian dari delegasi Indonesia, Gubernur Awang Faroek Ishak bahkan mendapat kepercayaan dari penyelenggara konferensi tahunan bagi para pemimpin dunia ini untuk menjadi salah satu pembicara utama.

Kesempatan pertama diberikan kepada Gubernur Awang Faroek Ishak pada 3 Desember 2015 untuk menjadi pembicara utama pada panel diskusi Green Growht di Indonesia Pavilion.

Sementara kesempatan kedua diberikan kepada gubernur pada 6 Desember 2015 dalam diskusi panel The Landscape Forum.  Khusus untuk kesempatan menjadi pembicara pada The Landscape Forum, Gubernur Awang Faroek Ishak akan diwakili Ketua Harian Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI), Daddy Ruchiyat, karena pada 4 Desember 2015 Gubernur Awang Faroek Ishak sudah akan kembali ke Tanah Air.  

Kepercayaan internasional ini diberikan karena komitmen kuat Gubernur Awang Faroek Ishak untuk mengantisipasi pemanasan global dan perubahan iklim melalui berbagai kebijakan daerah yang sudah dilaksanakan. Sedangkan Presiden Joko Widodo akan didaulat menjadi official speech dalam acara Indonesia Pavilion dalam rangkaian COP 21, Senin hari ini.

"Saya bersyukur mendapat kesempatan ini karena dinilai menjadi salah satu gubernur di Indonesia yang mempunyai komitmen kuat dalam antisipasi pemanasan global dan perubahan iklim," kata Awang.

Sebagai tambahan informasi, dalam COP 21 tersebut Gubernur Awang Faroek Ishak akan mengangkat isu penting berkaitan dengan  partisipasi Indonesia bersama Brazil dan Mexico dalam memperluas peluang ekonomi bagi masyarakat yang pada saat bersamaan berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperbaiki kualitas lingkungan.

Dijelaskan Gubernur, selama ini Kaltim selalu aktif dalam pertemuan-pertemuan internasional bahkan Gubernur Awang Faroek menjadi salah satu pendiri dan anggota GCF (Governor Climate Forest) yang memperjuangkan pendekatan pertumbuhan hijau untuk menyejahterahkan rakyat.

Presentasi gubernur dalam forum itu akan menjelaskan bagaimana upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam upaya menstabilisasi gas rumah kaca global. Kaltim juga telah memiliki 3 dokumen yang mencakup strategi pembangunan  dan perencanaan pembangunan yang meliputi:

A). Strategi pembangunan berkelanjutan rendah emisi  di Kalimantan Timur.  B) Rencana aksi daerah penurunan emisi gas rumah kaca (RAD GRK) yang telah disahkan dengan SK Gubernur  Nomor 54 Tahun 2012. C) Strategi rencana aksi provinsi implementasi REDD+ Provinsi Kaltim.

"Ketiga dokumen ini selama ini dihargai secara nasional dan internasional karena telah sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK) dan juga Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API)," imbuh Awang.

Gubernur juga menegaskan pentingnya penguatan kapasitas SDM untuk pengarusutamaaan isu perubahan iklim, baik di tingkat provinsi maupun di level kabupaten dan kota di Kaltim.

Dalam delegasi ini Gubernur Awang Faroek Ishak didampingi Plt Sekprov Kaltim Rusmadi, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riza Indra Riadi, Ketua Harian Dewan Daerah Perubahan Iklim Daddy Ruchiyat dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Taufik Fauzi. (Humas Prov Kaltim/sul)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015