Bontang (ANTARA Kaltim) - Hari ini Presiden Joko Widodo dipastikan meresmikan Pabrik 5 PT Pupuk Kaltim (PKT) Bontang dan Revamping Asam Fosfat PT Petrokimia Gresik di Kota Bontang. Pembangunan Pabrik 5 dilatarbelakangi adanya realisasi pertama dari instruksi Presiden Nomor 2/2010 tentang revitalisasi industri pupuk melalui upaya penghematan bahan baku dan energy serta penggunaan tekonologi yang ramah lingkungan. Pabrik ini merupakan Pabrik Amoniak dan Urea terbesar di Indonesia dan se Asia.

Selain itu, pembangunan pabrik tersebut juga berdasarkan Kepres Nomor 1/2010 yang menetapkan ada dua klaster industri di Kaltim, yakni Klaster Industri Berbasis Gas dan Kondensat di Bontang dan Klaster Industri Berbasis Oleochemical di Maloy Kutai Timur.

“Diharapkan dua klaster ini dapat menjadikan Kaltim sebagai salah satu provinsi penghasil pupuk dan minyak sawit (crude palm oil/CPO) terbesar di Indonesia bahkan di Asia,” kata Gubernur Kaltim  Awang Faroek Ishak pekan lalu.

Kapasitas produksi pupuk urea cukup banyak, yakni mencapai 1.155.000 ton per tahun dan pupuk amoniak sebanyak 825.000 ton per tahun. Selain itu, konsumsi energy dari urea sebanyak 24 MMBTU per ton dan amoniak sebanyak 32 MMBTU per ton. Untuk konsumsi gas dari dua produk tersebut, yakni sebesar 80 MMSCFD. Nilai proyek mencapai USD576 juta dengan waktu pembangunan proyek sejak 2011-2015 di lokasi Kawasan Industri Pupuk Kaltim.

Setelah meresmikan Pabrik 5, Presiden Jokowi bersama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Penajam Paser Utara untuk melakukan groundbreaking proyek senilai USD5.582 atau setara Rp72 triliun bersumber dari proyek rel kereta api dan techno park yang dibangun perusahaan Rusia di kawasan Buluminung, Penajam Paser Utara (PPU).

Tiga proyek yang diresmikan antara lain pembangunan rel kereta api. Jalur pertama rel kereta api yang dibangun dari Kabupaten Kutai Barat ke Kabupaten Penajam Pasir Utara sepanjang 203 kilometer dengan nilai investasi USD2,2 miliar.

Jalur kedua wilayah utara dari Kabupaten Kukar ke Kabupaten Kutim sepanjang 195 km dengan nilai investasi USD1,5 miliar. Dari pembangunan proyek tersebut, diharapkan kesejahteraan rakyat Kaltim semakin meningkat.(Humas Prov Kaltim/jay)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015