Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang meminta kepada pengusaha agar pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi jalan terakhir dalam menyikapi merosotnya perekonomian di daerah itu.

"Merosotnya perekonomian saat ini, bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi terjadi secara global yang dampaknya juga dirasakan di Samarinda. Imbasnya, tingkat kriminalitas semakin tinggi akibat banyaknya pengangguran. Jadi, saya meminta kepada para pengusaha agar PHK merupakan alternatif terakhir," kata Syaharie Jaang di Samarinda, Kamis.

Harapan tersebut disampaikan Syaharie Jaang saat mengumpulkan para pengusaha lokal membahas dampak ekonomi global yang juga dirasakan di Kota Samarinda.

Saat ini kata Syaharie Jaang, sudah banyak terjadi PHK, khususnya di sektor pertambangan akibat merosotnya harga jual batu bara.

Ia berharap, krisis di sektor pertambangan batu bara yang menyebabkan terjadinya PHK tersebut, tidak diikuti sektor lainnya, baik perusahaan kayu, perhotelan, restoran serta sektor jasa lainnya.

"Di perusahaan tambang, ada yang tidak berproduksi karena turunnya harga batu bara sehingga terjadi PHK tetapi ada juga yang masih berproduksi untuk memperkecil kerugian dan menekan PHK," katanya.

"Merosotnya harga batu bara juga berimbas ke sektor properti, perhotelan, kos-kosan. Kepada para pengusaha saya berharap agar keputusan PHK adalah jalan terakhir. Beberapa perusahaan nasional melakukan efisiensi dengan tidak menaikkan gaji serta ada yang mengurangi gaji di tingkat elitnya. Ini dilakukan agar tidak ada PHK. Semoga kita tidak memilih PHK dalam mengatasi masalah melemahnya ekonomi global ini," ujarnya.

Ia berharap, kondisi perekonomian di Indonesia, khususnya di Kota Samarinda bisa kembali stabil dan meminta Disnaker untuk terus membuka komunikasi dengan perusahaan.

Pada pertemuan tersebut, perwakilan Hotel Aston menyampaikan menurunnya okupansi atau tingkat hunian pada 2015.

"Rata rata, tahun ini 76 persen okupansi per hari. Tahun lalu 86 persen dan pada 2013 sebanyak 98 persen atau setiap hari hampir penuh," ungkap salah seorang manajeman Hotel Aston Samarinda.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015