Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Atlet ski air dan wakeboard Kalimantan Timur yang disiapkan mengikuti PON 2016 mengeluhkan sarana latihan yang kurang memadai dan jauh dari standar, sehingga program latihan tidak berjalan maksimal.

Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Persatuan Ski Air dan Wakeboarad Indonesia (PSAWI) Kaltim Deni Fahrianur ditemui di Samarinda, Kamis, mengatakan para atlet menjalani latihan rutin di perairan Sungai Mahakam yang kondisi arusnya cukup deras dan berisiko tinggi.

"Kondisi alam yang cukup rumit tersebut sangat menyulitkan bagi atlet Kaltim untuk melakukan latihan teori secara benar," katanya.

Menjelang pelaksanaan pra-PON di Danau Sunter, Jakarta, beberapa waktu lalu, atlet Kaltim memutuskan berangkat lebih awal dan menjalani latihan di Jakarta untuk adaptasi dengan arena pertandingan.

Namun, mepetnya waktu adaptasi yang hanya enam hari, membuat penampilan para atlet di pra-PON kurang maksimal.

"Dari 10 atlet yang kita kirim mengikuti pra-PON, hanya dua orang yang bisa lolos dan meraih tiket PON. Itu pun berada di luar zona medali," jelasnya.

Dua atlet Kaltim yang meraih tiket PON 2016 di Jawa Barat maasing-masing Billy Indra dan Devira di nomor wakeboard perorangan putra dan putri.

Deni menambahkan hasil kurang maksimal ini akan disampaikan kepada KONI Kaltim sebagai laporan agar ke depan ada upaya untuk menyediakan sarana latihan yang lebih memadai.

Kaltim sempat memiliki sarana latihan ski air di Waduk Jahab, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang pernah digunakan untuk pertandingan PON XVII tahun 2008.

"Sayangnya `venue` tersebut tidak dikembangkan lagi dan sekarang justru malah tidak bisa digunakan karena infrastruktur yang kurang mendukung," jelasnya.

Padahal, lanjut Deni, dua daerah lain yang pernah menjadi tuan rumah PON, yakni Sumatera Selatan dan Riau, mengalami perkembangan yang pesat untuk cabang ski air dan wakeboard.

"Perkembangannya pesat sekali dan banyak atlet kedua daerah itu yang lolos PON 2016," tambahnya.

Deni menambahkan Billy Indra yang turun di nomor wakeboard putra sebenarnya ditargetkan meraih medali emas pada pra-PON, tetapi hanya mampu finis di posisi keenam, sementara Devira hanya menempati peringkat kedelapan.

"Yang terpenting sekarang kita pikirkan langkah ke depannya, khususnya untuk persiapan menuju PON 2016," tegasnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015