Samarinda (ANTARA Kaltim) - Lifter putri Kalimantan Timur Lisa Setiawati berhasil menambah pundi emas bagi daerahnya pada kualifikasi PON XIX 2015, di Sutan Raja Convention Center Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Manajer tim Kaltim Sugeng Mochdar dihubungi dari Samarinda, Sabtu, mengatakan Lisa yang bermain di kelas 48kg meraih tiga emas yakni di angkatan snatch, clean & jerk dan angkatan total seberat 182kg.

"Hari ini (Sabtu -red) kita turun di tiga kelas angkat besi yakni kelas 65kg Angga Romansa,I Komang Agus kelas 65kg, dan Lisa Setiawat kela 48kg, dan alhamdulilah kita bisa meraih emas dan meloloskan dua atlet menuju PON 2016,"jelas Sugeng.

Ia menjelaskan Angga Romansa yang sedianya akan diturunkan dikelas 65kg, mengalami cedera bahu sehingga digantikan oleh atlet Kaltim lainya yakni I Komang Agus, dengan pertimbangan berat Komang masih masuk dalam hitungan kelas 65kg.

Sayangnya lifter kelahiran Pulau Dewata tersebut gagal menyumbangkan medali, namun tetap meraih tiket lolos PON 2016, karena masuk dalam peringkat lima besar.

Tambahan emas oleh Lisa tersebut, dikatakan Sugeng telah melampaui target Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Angkat Besi Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kaltim dalam partisipasinya mengikuti kejurnas Pra-PON 2016, yang hanya menargetkan enam medali emas.

Ia mengatakan memasuki hari ke-6 pertandingan tim Kaltim telah mengumpulkan delapan emas, berasal dari enam emas oleh Angkat Berat, satu emas oleh Binaraga dan satu emas oleh Angkat Besi.

Peluang menambah medali masih terbuka lebar, karena lifter andalan Kaltim Triatno dan Edy Kurniawan baru bertanding, Minggu (4/10).

"Memang beban kami mulai berkurang karena kami sudah melampaui target, namun kami tetap optimi bisa menambah medali di nomor berikutnya,"jelas Sugeng.

Ia menambahkan bahwa saat ini PABBSI Kaltim telah meloloskan 19 atlet menuju PON 2016, 14 diantaranya merupakan atlet angkat berat, 3 atlet Binaraga dan 2 atlet angkat besi. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015