Samarinda (ANTARA Kaltim) - - Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menjamin kesehatan hewan kurban yang dijual para pedagang musiman untuk keperluan Hari Raya Idul Adha dalam kondisi baik.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Samarinda drh Jumiati di Samarinda, Senin, mengatakan sejak awal September lalu, instansinya telah menurunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di sejumlah titik penjualan di 10 kecamatan.

"Berdasarkan hasil pengecekan dan pemeriksaan, kesehatan hewan kurban yang dijual para pedagang musiman dalam kondisi cukup baik. Namun, kami tetap mengimbau masyarakat agar memerhatikan beberapa syarat tertentu untuk kriteria kesehatan seekor hewan kurban," jelas Jumiati.

Sejumlah syarat kesehatan hewan kurban, antara lain sudah berumur minimal dua tahun, tidak memiliki cacat fisik, kondisi tubuh gemuk, dan tidak dikebiri.

Tidak cukup hanya melihat kondisi hewan ketika masih hidup, karena ada hal lain yang perlu diperhatikan untuk memastikan daging hewan tersebut sehat dan layak dikonsumsi, yakni memerhatikan beberapa ketentuan saat dilakukan pemotongan.

Ketentuan dan tata cara pemotongan hewan kurban yang harus diperhatikan, di antaranya tempat pemotongan harus menggunakan alas terpal, petugas yang masuk ke areal pemotongan dilarang menggunakan sepatu dan juga tidak boleh merokok.

"Ketentuan tersebut sangat penting diperhatikan karena tujuannya untuk menjaga agar daging tidak terkontaminasi dan tercemar," kata Jumiati.

Termasuk untuk cara pengemasannya, Jumiati menghimbau agar antara jeroan dan daging tidak boleh bercampur, tetapi harus dibungkus plastik terpisah dengan menggunakan kantong berwarna putih.

"Pendistribusiannya juga harus segera dilakukan paling lama lima jam setelah proses pemotongan, karena bila lebih dari lima jam, maka daging sudah masuk dalam tahap pembusukan," tambahnya.

Untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha tahun ini, Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Samarinda menjamin ketersediaan hewan kurban baik sapi maupun kambing sangat mencukupi.

"Berdasarkan data, saat ini tercatat sekitar 2.000 ekor sapi tersedia, dengan kisaran harga jual mulai Rp10 juta hingga Rp40 juta rupiah per ekor," ungkap Jumiati.

Sementara itu, salah seorang penjual sapi kurban di Samarinda, Eko Elyasmoko, mengaku secara rutin memeriksakan kesehatan hewan yang dijualnya agar terhindari dari penyakit.

"Sapi yang kami jual sehat dan layak dikonsumsi sebab dokter hewan rutin melakukan pemeriksaan. Sapi yang saya jual harganya antara Rp14 juta sampai Rp30 juta per ekor, tergantung bobotnya," katanya. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015