Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Yahya Anja mengaku prihatin masih ada sekolah di daerah setempat yang belum memiliki gedung sendiri, sehingga harus menumpang pada bangunan milik pihak lain.

Yahya Anja ketika ditemui di Samarinda, Kamis, mengungkapkan kondisi itu didapati saat melakukan reses di Kabupaten Mahakam Ulu belum lama ini dan melihat langsung kondisi SMPN 4 Long Bagun yang belum memiliki gedung sekolah sendiri.

Akibatnya, kegiatan belajar mengajar para siswa terpaksa harus dilakukan di gedung milik pihak lain dengan status menumpang.

"SMP 4 ini hanya satu-satunya di Long Bagun. Sampai saat ini masih menumpang di gedung milik Yayasan Pendidikan Bagun Membangun. Warga setempat juga berharap kepada pemerintah provinsi agar bisa segera membangunkan gedung sekolah sendiri," katanya.

Ia mengatakan status bangunan pinjaman sementara tersebut membuat kegiatan belajar mengajar tidak bisa berjalan efektif, karena ada keterbatasan dan dikhawatirkan sewaktu-waktu bangunan itu digunakan sendiri oleh pemiliknya.

"Sebagai kabupaten pemekaran yang baru saja berdiri, Mahakam Ulu memang membutuhkan bantuan untuk berbagai bidang, salah satunya yang paling penting adalah terkait peningkatan sarana pendidikan," kata Yahya.

Pembanguan infrastruktur lain yang juga didambakan masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu, adalah akses jalan yang layak, utamanya jalan yang menghubungkan Kutai Barat ke Mahakam Ulu.

"Begitu pun jalan dari Kecamatan Sekolaq Darat, Kutai Barat ke Mahakam Ulu. Daerah Mahakam Ulu ini sangat potensional jika terus diperhatikan pembangunannya. Apalagi di daerah ini terdapat Taman Kersik Luway, sebuah wisata cagar alam yang sudah mendunia," ujarnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015