Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Landasan pacu atau runway Bandara Maratua di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pada 2016 akan ditambah sepanjang 200 meter dengan anggaran dari pemerintah pusat, sehingga total runway Maratua menjadi 1.500 meter.

"Saat ini pembangunan runway Bandara Maratua yang sepanjang 1.200 meter sudah tuntas. Dalam waktu dekat akan ditambah pengaspalan sepanjang 100 meter, sedangkan 2016 APBN akan membiayai untuk menambah 200 meter," kata Kadis Perhubungan Provinsi Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Senin.

Menurutnya, pembangunan Bandara Maratua termasuk salah satu proyek yang dikebut oleh Pemprov Kaltim, karena lokasinya berada di pulau terluar Indonsia.

Selain itu, Maratua yang merupakan salah satu gugusan kepulauan Derawan tersebut, memiliki pesona tersendiri untuk menarik minat wisatawan karena selain terdapat jajaran pulau, di lokasi itu juga terdapat pemandangan bawah laut yang cukup indah.

Keberadaan Bandara Maratua juga diyakini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, karena dengan banyaknya wistawan, maka warga Maratua akan mampu memanfaatkannya untuk membuka usaha ekonomi produktif, baik menawarkan barang dagangan maupun menyediakan jasa.

Pembangunan Bandara Maratua dimulai sejak 2011. Total APBD Provinsi Kaltim telah memberikan dana lebih dari Rp100 miliar, kemudian dari pemerintah pusat melalui APBN memberikan bantuan keuangan senilai Rp40 miliar.

Sedangkan peran Pemkab Berau adalah menyiapkan lahan dan melakukan pembangunan akses ke perkampungan setempat, sehingga sinergi dari daerah dan pusat tersebut dapat mempercepat pembangunannya.

Bandara Maratua akan memiliki landasan pacu sepanjang 1.500 meter. Saat ini untuk rencana operasionalnya akan menggunakan gedung lama miliki Pemkab Berau untuk dijadikan terminal.

Sambil operasionalnya bandara, maka terminal penumpang tetap dibangun agar menjadi representatif.

Bandara Maratua dibangun memiliki beberapa tujuan, seperti untuk menjaga keutuhan NKRI karena bandara tersebut terletak di pulau terluar.

Tujuan lainnya adalah untuk memperlancar arus masuk wisatawan lokal maupun mancanegara karena di kepulauan itu terdapat sejumlah objek wisata menarik, terutama alam bawah laut.

Bandara tersebut akan bisa didarati pesawat jenis ATR berkapasitas 40 penumpang maupun pesawat Hercules milik TNI, sehingga keberadaannya dapat berfungsi sebagai pertahanan terluar, sekaligus untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Selama ini, wisatawan yang ingin menikmati keindahan wisata bahari di kepulauan Derawan, harus menggunakan speed boat dengan waktu tempuh cukup lama sekitar 4 jam, tetapi dengan adanya bandara tersebut, diharapkan kunjungan wisatawan lebih banyak karena waktu tempuhnya lebih singkat.(*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015