Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah atlet Kota Samarinda yang meraih medali pada Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur V tahun 2014 mulai mempertanyakan kejelasan pencairan bonus yang dijanjikan pemerintah kota setempat.
Salah satu atlet wushu Samarinda Wiwik Lestari yang ditemui di Samarinda, Kamis, mengatakan awalnya ada informasi bonus akan dibayarkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga sebelum perayaan Idul Fitri, namun hingga sekarang bonus tersebut tidak kunjung cair.
"Padahal teman-teman yang membela kabupaten/kota lainnya hampir semuanya sudah menikmati bonus," kata peraih medali emas Porprov cabang wushu pada kelas 60 kilogram putri itu.
Senada dengan Wiwik, lifter Samarinda Bagus Irawan mengatakan dirinya sudah diminta untuk mengurus rekening pada salah satu bank oleh pengurus cabang olahraganya, karena pencairan bonus akan ditransfer melalui rekening bank.
"Sampai saat ini belum ada uang masuk, padahal Porprov sudah hampir satu tahun lewat. Apakah harus menunggu lima tahun bonus baru dicairkan," jelas Bagus, yang juga menyumbangkan emas untuk Kontingen Kota Samarinda.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Kota Samarinda yang juga pelatih wushu Kaltim, Triyanto Hadi, mengaku dirinya sudah terlalu sering ditanyai atlet mengenai pencairan bonus.
"Setiap saya ketemu atlet di lapangan, selalu bonus yang ditanyakan. Saya juga sulit menjawab, karena pencairan itu bukan kewenangan KONI Samarinda," jelas Triyanto.
Ia mengatakan Dispora Samarinda sudah meminta atlet dan pelatih peraih medali Porprov untuk membuat rekening tabungan dan mengurus nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang diserahkan kepada Dispora.
"Tenggat waktu penyerahan rekening dan NPWP hingga akhir bulan ini," imbuhnya.
Triyanto mengaku mendengar kabar yang menyatakan bahwa bonus akan dibagikan saat peringatan Hari Olahraga Nasional pada 9 September 2015 mendatang.
"Intinya, kami minta kepastian kapan bonus bisa cair, apakah tunggu didemo dulu baru dicairkan," ujarnya.
Menurut ia, jika tidak ada kejelasan mengenai pencairan bonus maka akan timbul ketidakpercayaan atlet terhadap Dispora.
"Jika sudah tidak percaya, maka atlet bisa pergi ke daerah lain. Ini tentu saja berpengaruh bagi kontingen Samarinda pada Porprov VI tahun 2018," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Salah satu atlet wushu Samarinda Wiwik Lestari yang ditemui di Samarinda, Kamis, mengatakan awalnya ada informasi bonus akan dibayarkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga sebelum perayaan Idul Fitri, namun hingga sekarang bonus tersebut tidak kunjung cair.
"Padahal teman-teman yang membela kabupaten/kota lainnya hampir semuanya sudah menikmati bonus," kata peraih medali emas Porprov cabang wushu pada kelas 60 kilogram putri itu.
Senada dengan Wiwik, lifter Samarinda Bagus Irawan mengatakan dirinya sudah diminta untuk mengurus rekening pada salah satu bank oleh pengurus cabang olahraganya, karena pencairan bonus akan ditransfer melalui rekening bank.
"Sampai saat ini belum ada uang masuk, padahal Porprov sudah hampir satu tahun lewat. Apakah harus menunggu lima tahun bonus baru dicairkan," jelas Bagus, yang juga menyumbangkan emas untuk Kontingen Kota Samarinda.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Kota Samarinda yang juga pelatih wushu Kaltim, Triyanto Hadi, mengaku dirinya sudah terlalu sering ditanyai atlet mengenai pencairan bonus.
"Setiap saya ketemu atlet di lapangan, selalu bonus yang ditanyakan. Saya juga sulit menjawab, karena pencairan itu bukan kewenangan KONI Samarinda," jelas Triyanto.
Ia mengatakan Dispora Samarinda sudah meminta atlet dan pelatih peraih medali Porprov untuk membuat rekening tabungan dan mengurus nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang diserahkan kepada Dispora.
"Tenggat waktu penyerahan rekening dan NPWP hingga akhir bulan ini," imbuhnya.
Triyanto mengaku mendengar kabar yang menyatakan bahwa bonus akan dibagikan saat peringatan Hari Olahraga Nasional pada 9 September 2015 mendatang.
"Intinya, kami minta kepastian kapan bonus bisa cair, apakah tunggu didemo dulu baru dicairkan," ujarnya.
Menurut ia, jika tidak ada kejelasan mengenai pencairan bonus maka akan timbul ketidakpercayaan atlet terhadap Dispora.
"Jika sudah tidak percaya, maka atlet bisa pergi ke daerah lain. Ini tentu saja berpengaruh bagi kontingen Samarinda pada Porprov VI tahun 2018," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015