Samarinda (ANTARA Kalt5im) – Kemarau panjang di berbagai daerah di Indonesia dikhawatirkan menimbulkan kerawanan pangan. Namun dapat dipastikan, hal itu tidak akan terjadi di Benua Etam.

Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim H Fuad Asaddin, sesuai laporan dari instansi terkait yang menangani ketersediaan pangan, stok pangan di Kaltim masih cukup aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.

“Hingga saat ini bahkan beberapa bulan kedepan tidak akan terjadi kelangkaan pangan, termasuk harga masih seperti biasa. Tidak ada lonjakan,” kata Fuad Asaddin usai memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Antisipasi Ketersediaan Pangan Kaltim Menghadapi Kemarau 2015 di Ruang Rapat BKPP Kaltim, Senin (10/8).

Namun demikian lanjut Fuad, yang perlu diantisipasi adalah bagaimana upaya pemerintah daerah bersama instansi terkait menyelamatkan  proses produksi agar terhindar dari puso atau gagal panen.

Walaupun terjadi kemarau namun situasi iklim masih berubah-ubah dan perkiraan masih sedang, tetapi kondisi alam perlu segera diantisipasi. Khususnya daerah yang termasuk sentra produksi pangan Kaltim.

Misalnya, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur serta Berau yang diinformasikan ada beberapa desa yang termasuk sentra produksi pangan telah terjadi kekeringan dan selama 30 hari tidak turun hujan.

“Kita bersyukur ada daerah yang sudah menyiapkan pola pertanian dalam mengantisipasi terjadinya musim kemarau. Diantaranya, Paser melakukan pengaturan pola tanam dan Kutai Timur membuat embung untuk mengatisipasi kekurangan distribusi air di sawah,” jelasnya.

Gubernur Kaltim ujar Fuad, mengharapkan agar kabupaten dan kota melakukan langkah-langkah konkrit antisipasi musim kemarau yang diperkirakan tahun ini cukup panjang. Selain, melakukan koordinasi dan sinergi intensif lintas sektor.

“Sesuai semangat kerja dan sinergitas yang dibangun Gubernur kita. Sinergi lintas sektor perlu dikuatkan bahkan melibatkan jajaran TNI hingga ke level paling bawah. Selain upaya khusus pencapaian swasembada juga antisipasi kondisi iklim yang ekstrim,” ungkap Fuad.

Dia menambahkan daerah melakukan penyebarluasan informasi prakiraan iklim sebagai bahan pertimbangan melakukan budidaya tanaman secara spesifik. Dimulai pemilihan komoditi, varietas, waktu dan pola tanam, teknik bercocok tanam maupun pasca panen.

Rakor diikuti 70 peserta terdiri pimpinan kantor/badan yang berfungsi menangani ketahanan pangan di kabupaten dan kota se-Kaltim, BMKG Kaltim, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim serta Disperindagkop dan Badan Pusat Statistik Kaltim serta Badan Usaha Logistik (Bulog) wilayah Kaltim. (Humas Prov Kaltim/yans)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015