Jakarta (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya mengenalkan produk unggulan dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah ke tingkat nasional, agar permintaannya bertambah guna meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Di antara cara kami mengenalkan produk unggulan dari warga desa di Kaltim adalah mengajak pelaku UMKM mengikuti pameran, seperti di Jakarta Convention Center (JCC) saat ini," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi saat ditemui di Arena JCC, Jakarta, Kamis.

Saat ini, lanjut dia, BPMPD membawa dua pelaku UMKM dari Kaltim untuk memamerkan sejumlah produk olahan masing-masing di JCC, dalam kaitan Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya (GPMB) Expo dan Award 2015 selama empat hari, 30 Juli hingga 2 Agustus.

Dua pelaku UMKM yang diajak memamerkan olahan mereka itu adalah M Kirmani, perajin batu akik yang sebelumnya mendapat pembinaan melalui eks PNPM-MPd di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan hingga kini masih mendapat pembinaan di BPMPD Kaltim.

Kemudian, Poniti, Ketua Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (KSPP) Rizki Mekar Sari di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.

Kelompok ini awalnya juga mendapat pembinaan melalui eks PNPM-MPd, sehingga usahanya kini terus berkembang seiring adanya bantuan pendukung dari lembaga dan instansi lain.

KSPP yang hingga kini masih mendapat pembinaan itu terus meningkatkan berbagai produk unggulannya, seperti bahan jadi nasi tiwul, tepung mocaf, keripik singkong, keripik pisang, keripik pare, dan aneka makanan ringan lain.

Pada hari pertama pameran, produk yang dihasilkan KSPP Rizki Mekar Sari banyak diminati pengunjung, bahkan salah satu produk unggulannya yakni tepung mocaf telah habis terjual.

Jauhar bersyukur karena gerai Kaltim di JCC selalu dipadati pengunjung, terutama berbagai jenis batu akik yang diproduksi oleh M Kirmani yang dibina melalui PNPM-MPd sejak 2012 di Tabang.

Di lokasi yang sama, M Kirmani merasa bersyukur karena berkat BPMPD Kaltim, dirinya kini berhasil mandiri, bahkan telah mampu merekrut sejumlah pekerja untuk memotong, menggosok, dan memasarkan batu akiknya.

"Awalnya pada 2012 lalu, kami mendapat pelatihan sebagai perajin batu akik melalui PNPM-MPd di Kecamatan Tabang. Sejak saat itu, saya terus mengembangkan keterampilan itu. Alhmadulillah kini sudah lebih baik," katanya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015