Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Wakil Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Nusyirwan Ismail meminta warga untuk mendukung kinerja kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah itu.

"Keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam melaksanakan pembangunan dan tugas itu jangan hanya dibebankan kepada pihak kepolisian tetapi masyarakat juga harus ikut bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi kamtibmas yang aman dan kondusif," ungkap Nusyirwan Ismail, pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-69 di halaman Mapolresta Samarinda, Rabu.

Selain Nusyirwan Ismail, perayaan HUT Bhayangkara ke-69 yang dipimpin Kapolresta Samarinda Ajun Komisaris Besar Polisi M Setyobudi Dwiputro itu juga dihadiri Kepala Satpol PP Makmun Andi Nuhung, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Abdullah serta Dandim 0901/Smd Letkol Inf Sriyono.

Sebagai sesama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Nusyirwan Ismail menyampaikan bahwa sudah selayaknya membangun komunikasi dan silaturahmi dengan pihak kepolisian.

"Ada beberapa hal penting yang harus menjadi catatan bersama kita ke depan karena secara nasional, ada enam hal pokok yang menjadi permasalahan mengemuka saat ini, salah satunya masalah kriminalitas yang memang perlu menjadi perhatian kita semua," kata Nusyirwan Ismail.

Permasalahan itu lanjut dia, bukan karena ketidaksiagaan pihak kepolisian tetapi juga akibat minimnya kerja sama masyarakat yang juga merupakan elemen penting yang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminalitas, terutama kasus pencurian di rumah kosong.

"Jangankan pencurian di rumah kosong. Orang yang lagi shalat Jumat saja bisa kehilangan kendaraannya. Ini yang patut kita jaga bersama. Makanya sekali lagi, sebenarnya masyarakat menjadi kekuatan utama untuk mengamankan situasi," ujar Nusyirwan Ismail.

Tak kalah penting tambah Nusyirwan Ismail yang juga menjabat sebagai Ketua Barisan Anti-Narkotika (BAN) Kaltim itu, adalah persoalan narkoba.

Provinsi Kaltim, menurut Nusyirwan Ismail, saat ini menempati urutan kedua dengan jumlah kasus narkoba tertinggi setelah Jakarta.

"Parahnya lagi, Kota Samarinda tercatat sebagai yang terbanyak di antara kabupaten/kota lainnya di Kaltim. jadi, sekecil apapun potensi peredaran dan penggunaan narkoba, harus diberantas sedini mungkin karena apapun alasannya, narkoba sudah terbukti bisa mengancam masa depan anak bangsa," katanya.

"Hal tersebut sejalan dengan kebijakan nasional yang telah menetapkan Indonesia darurat narkoba, sehingga kita juga menyatakan tekad untuk bisa memberantas narkoba secara bersama di daerah," ungkap Nusyirwan Ismail. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015