Sangatta (ANTARA Kaltim) - Harga sejumlah kebutuhan pokok dan bumbu di Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, pada awal Ramadhan mengalami kenaikan cukup signifikan, bahkan bawang merah harganya mencapai Rp50.000 perkilogram.
Rebin, pedagang sembako di pasar tradisional Desa Marga Mulya, Kecamatan Kongbeng, Minggu, mengatakan kenaikan beberapa barang kebutuhan pokok, termasuk bawang merah, telur dan gula pasir sudah mulai naik sekitar sepekan jelang Ramadhan.
"Yang naik cukup signifikan itu bawang merah mencapai Rp50.000 perkilogram, dari sebelumnya Rp35.000 perkilogram," katanya.
Selain bawang merah, harga komoditas bawang putih juga naik dari Rp25.000 menjadi Rp30.000 perkilogram, kemudian gula pasir naik Rp2.000 menjadi Rp15.000 perkilogram.
Menurut Rebin, hampir semua jenis kebutuhan pokok harganya mengalami kenaikan dengan kisaran Rp2.000 hingga Rp5.000.
"Naiknya tipis, kecuali bawang merah. Harga ini kemungkinan masih bisa naik menjelang Idul Fitri nanti," tambahnya.
Rebin menambahkan kenaikan harga tersebut tidak dapat dielakkan, karena harganya dari pihak distributor di Samarinda juga sudah naik.
"Meski harga naik, masyarakat tidak pernah mengeluh. Mereka tidak mempermasalahkan harga asalkan kebutuhan itu ada di pasar," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Rebin, pedagang sembako di pasar tradisional Desa Marga Mulya, Kecamatan Kongbeng, Minggu, mengatakan kenaikan beberapa barang kebutuhan pokok, termasuk bawang merah, telur dan gula pasir sudah mulai naik sekitar sepekan jelang Ramadhan.
"Yang naik cukup signifikan itu bawang merah mencapai Rp50.000 perkilogram, dari sebelumnya Rp35.000 perkilogram," katanya.
Selain bawang merah, harga komoditas bawang putih juga naik dari Rp25.000 menjadi Rp30.000 perkilogram, kemudian gula pasir naik Rp2.000 menjadi Rp15.000 perkilogram.
Menurut Rebin, hampir semua jenis kebutuhan pokok harganya mengalami kenaikan dengan kisaran Rp2.000 hingga Rp5.000.
"Naiknya tipis, kecuali bawang merah. Harga ini kemungkinan masih bisa naik menjelang Idul Fitri nanti," tambahnya.
Rebin menambahkan kenaikan harga tersebut tidak dapat dielakkan, karena harganya dari pihak distributor di Samarinda juga sudah naik.
"Meski harga naik, masyarakat tidak pernah mengeluh. Mereka tidak mempermasalahkan harga asalkan kebutuhan itu ada di pasar," katanya. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015