Singapura (ANTARA News) - Perburuan medali bagi kontingen Indonesia mulai membuahkan hasil setelah Marjuki yang merupakan atlet kano nomor C1-1000 meter mampu memecah kebutuhan dengan meraih emas pertama SEA Games 2015 bagi Indonesia di Marina Channel Singapura, Sabtu.

"Ini adalah emas pertama saya dinomor single dari tiga kali keikutsertaan di SEA Games. Sebelumnya saya meraih emas saat di perahu Naga. Jelas saya bangga dengan hasil ini. Hasil ini juga berkat dukungan semua pihak," kata Marjuki usai merebut emas.

Emas yang direbut oleh Marjuki ini ternyata menjadi pelecut bagi atlet dari cabang olahraga lain untuk memberikan hasil terbaik. Terbukti berkuda nomor tim tunggang serasi mampu merebut emas lewat Alfaro Manayang, Ferry Wahyu dan Larasati Gading.

Apa yang diraih oleh Larasati dan kawan-kawan bukan kebetulan semata. Seluruh atlet harus susah payah untuk menghalau pengumpulan poin tim tuan rumah Singapura yang terus menempel. Namun, upaya keras yang dilakukan membuahkan hasil.

"Tentu kami senang bisa meraih emas. Hasil ini menunjukkan jika Indonesia masih menjadi yang terbaik meski perjuangan untuk mendapatkannya tidak mudah," kata Larasati Gading usai menerima medali kemenangan.

Hasil yang diraih oleh tim tunggang serasi ini merupakan yang ketiga kali secara berturut-turut atau hatrik. Kondisi ini membuat perhatian khusus dari Menpora Imam Nahrawi yang kebetulan hasil hadir saat perlombaan berlangsung. Bahkan orang nomor satu di Kemenpora itu berkenan mengalungkan medali.

"Kami akan memberikan bonus khusus pada tim tunggang serasi yang mampu mencetak," katanya pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Setelah kano dan berkuda, traditional boat race atau lebih dikenal dengan perahu naga mulai unjuk kekuatan. Dua emas mampu direbut lewat nomor TBR 12 crew. 200 meter putra dan putri. Kontingen Indonesia mampu tampil dominan didua nomor tersebut.

Tim putra mampu membukukan catatan waktu 53,360 detik. Untuk peraih peraih yaitu Thailand membukukan waktu 53,613 detik dan perenggu direbut oleh Myanmar dengan waktu 53,746 detik. Sedangkan tim putri mencatatkan waktu satu menit 0,127 detik disusul Thailand dan Myanmar.

Bagi tim putri raihan emas ini terasa istimewa karena mengakhiri paceklik gelar untuk nomor 12 crew 200 meter. Hasil ini jelas disambut dengan gembira oleh atlet maupun jajaran pelatih yang selama ini mempersiapkan tim untuk menghadapi kejuaraan dua tahunan itu.

"Kami tidak memikirkan hal apapun selain perlombaan tadi termasuk keunggulan dari tim Thailand dan Myanmar. Kami hanya berjuang untuk meraih hasil maksimal," kata kapten tim putri, Astri Dwijayanti.

Jika perahu naga menyumbang dua emas, judo yang sebelumnya kurang mendapatkan perhatian justru mampu membuat kejutan dengan meraih tiga emas di hari pertama pelaksanaannya. Hasil ini jelas diluar prediksi.

Emas judo dipersembahkan oleh Ni Kadek Anny Pandini yang turun di kelas 52-57 kg yang pada partai final mengalahkan atlet asal Thailand, Titapa Junsookplung. Setelah itu diraih oleh Iksan Apriyadi yang turun dinomor 66-73 kg dan emas ketiga dipersembahkan oleh Ni Putu Prapti Virgynia yang turun dinomor -52 kg putri.

"Dengan hasil ini target kita sudah terpenuhi. Tapi kami tidak akan cepat puas. Kami masih ada peluang untuk menambah emas pada hari berikutnya," kata manajer judo Indonesia, Zaidun.

Jalan cepat 20 km putra juga tidak ketinggalan. Meski hanya menurunkan satu atlet, Indonesia mampu mengukir catatan waktu terbaik yaitu 1 jam 34 menit 23 detik lewat Hendro. Emaspun langsung bisa dibawa pulang oleh atlet asal Jawa Barat itu. (*)

Pewarta: Bayu Kuncahyo

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015