Samarinda (ANTARA Kaltim) - Beredarnya beras yang dicampur beras olahan berbahan plastik menimbulkan keresahan dimasyarakat. Tak terkecuali di Kalimantan timur, ke khawatiran munculnya beras plastik itu mengakibatkan keraguan pembelian bahan makanan utama tersebut.

Kondisi tersebut membuat pemerintah provinsi maupun kota harus bergerak cepat dengan menempuh langkah-langkah pencegahan dengan operasi pasar.

Anggota DPRD Kaltim Muspandi pun khwatir dengan penemuan beras berbahan plastik tersebut. Ia sangat mendukung jika pemerintah provinsi maupun kota melakukan operasi pasar menghindari masuknya beras palsu tersebut. Ia mengatakan operasi pasar sebagai bentuk antisipasi untuk meminimalisir agar tidak terjadi masuknya beras palsu yang dicampur dengan beras plastik.

"Secara pribadi dan kelembagaan saya sangat mendukung penuh pemerintah melakukan langkah-langkah yang ditempuh untuk melakukan operasi pasar, hal ini tentunya untuk menghindari terjadinya kecurangan para pedangan dan juga sebagai antisipasi beredarnya beras plastik di Kaltim,” katanya.

Muspandi juga mengatakan kondisi itu sangat berpengaruh dengan pergerakan harga kebutuhan pokok yang belum menunjukakan tanda-tanda stabil. Bahkan menurutnya akan semakin parah karena ketersedian beras tidak sebanding dengan permintaan.

“Pemerintah harusnya peka dengan kondisi pasar. Beredarnya beras plastik adalah fenomena yang tak lazim. Dampak sosialnya sangat terasa. Operasi pasar adalah langkah yang tepat mengantisipasinya,” ucapnya.

Politikus dari PAN ini juga meminta dinas terkait untuk dapat melakukan pengawasan yang ketat pada peredaran beras. Jika terbukti ada oknum yang menjual beras palsu itu, harus ditindak tegas.

"Salah satu fungsi dewan adalah melakukan pengawasan. Dengan ini kami selaku wakil rakyat menghimbau agar dinas terkait untuk dapat rutin melakukan operasi pasar agar bias menekan para oknum nakal yang mempermainkan bahan makanan kita," harapnya. (Humas DPRD Kaltim)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015