Samarinda(ANTARA Kaltim) -  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) segera membangun sebanyak 125 unit Base Transceiver Station (BTS) atau peralatan telekomunikasi nirkabel di kawasan perbatasan di Kalimantan, terutama Kaltim, Kaltara, dan Kalbar.

"Pembangunan 125 BTS ini telah disiapkan anggaran oleh Kemenkominfo sebesar Rp250 miliar dari APBN 2015," kata Ismail, Plt Direktur Telekomunikasi Khusus, Penyiaran Publik, dan Kewajiban Universal, Kemenkominfo, di Samarinda, Rabu.

Hal itu dikatakan Ismail ketika menjadi nara sumber di depan peserta Diskusi Terbuka dalam rangkaian Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Komunikasi dan Informasi di Lamin Etam, Kantor Gubernur Kaltim.

Mengingat dananya yang sudah tersedia, lanjut dia, maka pada Juni 2015 pihaknya mulai melakukan survei ke sejumlah titik yang telah siap dipasang BTS, yakni pada daerah yang telah didirikan menara telekomunikasi.

Pemasangan BTS akan diprioritaskan pada menara telekomunikasi yang ada pada Pos Perbatasan TNI, sehingga akan menjadi multifungsi, yakni selain dapat digunakan sebagai sarana berkomunikasi oleh masyarakat, juga bermanfaat bagi TNI sebagai keamanan dan penjagaan kawasan perbatasan negara.

Saat ini, lanjut dia, telah terdata 30 Pos TNI di Perbatasan Negara yang telah memiliki menara, sehingga ke 30 pos tersebut segera dipasangi BTS. Selanjutnya, dia berharap kepada TNI agar melaporkan lagi jika ada pos yang masih perlu dipasangi BTS.

Sambil memasang BTS di Pos TNI, lanjut dia, pihaknya akan memasang BTS di kawasan perbatasan yang telah dibangun menara telekomunikasi, sehingga secara perlahan wilayah Kalimantan tidak ada area yang blank spot, atau semua sudah dapat berkomunikasi melalui telepon genggam maupun mengakses internet.

Program lain yang dijalankan pihaknya pada 2015 di antaranya pembangunan infrastruktur penyiaran di kawasan perbatasan, daerah terpencil, dan pulau terluar dengan pola hibah pada 10 lokasi. Dana yang disiapkan dalam program ini senilai Rp20 miliar.

Kemudian pembangunan layanan akses internet untuk desa nelayan dan pertanian pada 20 lokasi dengan anggaran Rp6 miliar, penyediaan perangkat pendukung komunikasi pada 50 lokasi dengan nilai Rp100 miliar, dan penyediaan akses internet pada 800 lokasi dengan nilai Rp400 miliar. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015