Balikpapan, (ANTARAnews) - Pelabuhan Somber rencananya akan dijadikan sebagai titik pertumbuhan ekonomi baru di Kota Balikpapan.

"Rencana tersebut akan dilaksanakan pada 2010. Kini kita sedang merancang tata ruangnya dengan tetap mempertahankan lingkungan di wilayah pesisir," kata Kepala Badan Perencanaan Pembagunan Daerah (Bapeda) Pemkot Balikpapan, Suryanto di Balikpapan, Senin.

Pemerintah Kota Balikpapan untuk merealisasikan hal itu terus melakukan koordinasi dengan PT. PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur.

"Pemkot Balikpapan akan mulai mengoperasikan kembali eks pelabuhan Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU), di Somber pada 2010 untuk dijadikan penyebarangan Balikpapan-Minahasa," ujarnya.

Suryanto menjelaskan bahwa rencana pelabuhan Somber untuk penyeberangan Balikpapan-Minahasa, sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Walikota Balikpapan dengan Bupati Minahasa Utara pada 2007.

Salah satu dari program tetap (protap) isi nota kesepahaman akan menghidupkan kembali pelabuhan Somber yang akan mengangkut produk-produk pertanian dari Minahasa ke Balikpapan, begitu pula sebaliknya.

Diperkirakan bahwa secara ekonomi hal tersebut akan menguntungkan kedua belah pilak, tapi tidak menutup kemungkinan bila nanti Pemprov Kaltim menyetujui pelabuhan Somber tersebut akan kembali dioperasikan untuk jalur ke PPU, tambah Suryanto.

"Terus terang saja banyak keluhan dari masyarakat yang menggunakan jalur pelabuhan Somber, ketika jalur feri Balikpapan - PPU dipindahkan ke pelabuhan Kariangau, lantaran jarak tempuhnya yang jauh," ujarnya.

Pemkot Balikpapan segera mengusulkan rencana pengaktifkan kembali jalur feri Balikpapan - PPU ke Pemprov Kaltim walaupun dengan kapal yang berbeda.

Pemkot Balikpapan sudah berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim, termasuk bantuan sekitar Rp22 miliar untuk pembebasan lahan seluas 2,5 hektare di kawasan sekitar pelabuhan Somber.

Pemkot Balikpapan berkewenangan dalam menyiapkan biaya ganti rugi sewa yang digunakan bertahun-tahun kepada keluarga Sumaria Daeng Toba, sebagai pemilik lahan di pelabuhan Somber.

Sebelumnya pelabuhan Somber untuk rute jalur laut menggunakan feri Balikpapan - Penajam, yang dikelola oleh PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP).
      
Kemudian jalur tersebut ditutup oleh pemiliknya, yakni Sumaria Daeng Toba yang menang saat Pengajuan Kasasi (PK) di Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia saat melawan ASDP, selanjutnya rute feri untuk Balikpapan-PPU diarahkan ke Pelabuhan Kariangau yang berlangsung sampai kini.

Pewarta:

Editor : Iskandar Zulkarnaen


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2009