Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku di Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan I 2015 senilai Rp137,64 triliun, atau mengalami penurunan dibandingkan triwulan yang sama 2014.

"Pertumbuhan perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan I 2015 ini mengalami kontraksi minus 1,32 persen jika dibandingkan dengan triwulan I 2014," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Rabu.

Menurutnya, kelesuan ekonomi di Kaltim terjadi seiring dengan kondisi perekonomian global yang masih terus dibayang-bayangi situasi tidak menentu, khususnya masih melemahnya beberapa harga komoditas pada sektor pertambangan.

Jika diamati menurut lapangan usaha, laju pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan I 2015 dipengaruhi oleh penurunan kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang mengalami koreksi negatif 2,03 persen, diikuti kinerja industri pengolahan yang terkoreksi negatif 9,38 persen.

Kedua lapangan usaha ini memberikan andil cukup besar dalam penyusunan PDRB Kaltim yang sebesar 62,93 persen. Meskipun lapangan usaha lainnya tumbuh positif, namun hal itu tidak mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi Kaltim.

Pada triwulan pertama ini, lapangan usaha yang tumbuh positif di antaranya pengadaan listrik dan gas dengan pertumbuhan sebesar 46,76 persen, tertinggi dibanding lapangan usaha lainnya.

Lapangan usaha pertanian tumbuh positif sebesar 4,84 persen yang didorong oleh kinerja perkebunan yang cenderung tumbuh membaik.

Sementara itu, jika diamati sumber pertumbuhan ekonomi Kaltim, ternyata pertumbuhan tertinggi pada triwulan pertama berasal dari lapangan usaha pertanian yang sebesar 0,34 persen, diikuti sektor konstruksi 0,24 persen, administrasi pemerintahan 0,18 persen, dan sektor jasa pendidikan tumbuh 0,18 persen.

Selanjutnya, lapangan usaha yang menyebabkan terperosoknya pertumbuhan ekonomi Kaltim adalah lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan andil masing-masing negativf 1,79 persen dan negatif 1,02 persen.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan I 2015 jika dibandingkan dengan triwulan IV 2014 mengalami kontraksi minus 4.42 persen.

Kontraksi dipengaruhi karena adanya kecenderungan penurunan hampir di semua lapangan usaha, di antaranya sektor pertambangan dan penggalian yang terkoreksi minus 6,28 persen, kemudian industri pengolahan terkoreksi negatif 3,95 persen.

"Sebaliknya, lapangan usaha yang tumbuh positif adalah sektor pertanian dengan besaran 1,28 persen, sebagai refleksi musim panen raya tanaman padi di beberapa daerah di Kaltim," kata Aden Gultom. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015