Samarinda (ANTARA Kaltim) – Gubernur  Kaltim H Awang Faroek Ishak kembali menegaskan agar organisasi petani dan nelayan semacam KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) harus siap mendukung pencapaian swasembada pangan di daerah ini.

Penegasan itu disampaikan Awang Faroek Ishak dalam pengukuhan/pelantikan Pengurus KTNA Kaltim periode 2014-2016 yang dirangkai dengan pembukaan Forum Petani 2015 di pelataran Pendopo Lamin Etam.

Sesuai dengan nawa cita Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, menurut Gubernur, dalam tiga tahun kedepan kemandirian dan ketahanan pangan melalui pencapaian swasembada pangan harus terwujud.

“Presiden telah menargetkan pencapaian swasembada pangan dapat diwujudkan dalam tiga tahun kedepan dan Kaltim melalui KTNA harus ikut berperan untuk mendorong para pelaku utama di daerah meningkatkan produktivitas,” kata Awang Faroek Ishak.

Gubernur mengemukakan potensi kewilayahan dengan sumber daya alam dan lahan yang ada harus mampu dikelola para petani dan nelayan untuk meningkatkan produksi pertanian, sehingga ketersediaan pangan di daerah mampu berkontribusi bagi pangan nasional.

Kemandirian pangan yang diupayakan pemerintah saat ini terdiri berbagai komoditi diantaranya beras, jagung, kedelai dan singkong, daging serta ikan. Terhadap semua komoditi tersebut, Kaltim sangat potensial untuk dikembangkan.

“Sekarang bagaimana KTNA bersama para pelaku utama baik petani maupun nelayan mampu lebih bersemangat dan giat meningkatkan produksi dan produktivitas pertaniannya agar swasembada pangan  tercapai,” harap Awang Faroek.

Selain itu, Gubernur mengimbau para pelaku utama bersama pelaku usaha untuk meningkatkan nilai ekonomi produk pertanian agar lebih tinggi. Utamanya terlebih dulu produk pangan itu diolah, sehingga hasilnya atau nilai jualnya lebih baik.

Awang juga berharap agar instansi terkait bersama organisasi yang menaungi para petani baik petani peternak, petani pekebun, petani tanaman pangan dan hortikultura maupun nelayan mampu mendorong agar produk yang dihasilkan pelaku utama bernilai ekonomi tinggi.

“Peningkatan nilai jual komoditi melalui pengolahan terlebih dulu mampu meningkatkan  pendapatan pelaku utama, sehingga berimbas pada peningkatan kesejahteraan  juga memotivasi masyarakat untuk mau menggeluti kegiatan pertanian di daerah,” ungkapnya.

Gubernur menambahkan Pemprov Kaltim melalui instansi teknis terkait terus berupaya memberikan dukungan melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana serta peralatan juga pelatihan dan pendidikan guna peningkatan keterampilan serta pengetahuan petani dan nelayan.

Sementara itu Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asaddin menyebutkan hingga 2014 sudah terdapat dua kabupaten yang mengalami surplus beras yakni Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menyusul pada 2016 ditarget Kabupaten Paser.

“Sedangkan jumlah pelaku utama di sektor pertanian hingga 2013 sebanyak 164.413 kepala keluarga (KK) atau berkurang sekitar 15.102  KK dari data tahun 2003 sebanyak 180.000 KK yang diperkirakan setiap tahunnya berkurang sekitar 1.510 KK petani,” sebut Fuad Asaddin.

Pengurus KTNA Kaltim periode 2014-2016 dipimpin Harmanto didampingi Sekretaris Ahsim Hamami dan Bendahara Ilhamdi Nur. Tampak  hadir Ketua Umum KTNA Nasional H Winarno Tohir.

Pelantikan pengurus KTNA Kaltim  dan Forum Petani dirangkai dengan Malam Tembang Kenangan dan dihadiri Pj Gubernur Kaltara Triyono Budi Sasongko serta Sekprov Kaltim Dr H Irianto Lambrie dan sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemprov Kaltim. (Humas Prov Kaltim/yans).

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015