Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar sosialisasi tentang bahaya penyakit tidak menular kepada para pegawai negeri sipil.

"Kami mengimbau PNS, khususnya dan masyarakat pada umumnya agar tidak menyepelekan penyakit tidak menular (PTM), termasuk upaya penanganan dan pencegahannya oleh instansi teknis," ungkap Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Zulfakar Noor di Samarinda, Senin.

"Kami menyambut baik sosialisasi PTM di lingkungan Pemkot ini, agar tidak terkesan dibiarkan dan dianggap remeh bagi penderitanya. Padahal penyakit ini bukan hanya persoalan kesehatan, melainkan berdampak serius pada ekonomi dan pembangunan (ekbang) karena mengurangi produktivitas," ujarnya.

PTM kata Zulfakar Noor merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan orang ke orang.

"Sebanyak 90 persen kematian akibat penyakit tidak menular terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia serta lebih dari 70 persen penderita penyakit tidak menular tidak tahu kalau dirinya sakit dan 30 persennya tidak berobat secara teratur," ujarnya.

Berdasarkan data WHO tambah dia, terdapat empat jenis penyakit tidak menular yakni, penyakit "Kardiovaskular" (serangan jantung atau stroke), Kanker, penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit obstruksi paru kronis dan asma) serta diabetes.

"Saya juga menderita penyakit tidak menular karena faktor usia. Tapi, saya tidak menyepelekan penyakit ini, seperti asam urat. Caranya, secara rutin seminggu bisa sampai tiga kali bermain bulu tangkis dan memperbanyak minum air putih," ujarnya.

Di samping itu, ia juga mengaku rutin melakukan cek kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

"Lebih baik kita mencegah, dari pada mengobati. Tapi bukan sekedar ini saja, melainkan pengabdian kita sebagai pelayan masyarakat akan berkurang ketika kita sakit-sakitan," ucapnya.

Sementara, Kepala Puskesmas Sempaja dr Irama Madjid mengatakan, sosialisasi tentang PTM bagi pegawai tersebut sangat penting.

"Karena sibuk, mereka kadang malas dan lupa untuk mengontrol kesehatan, bahkan berobat sekalipun, mengingat sebagian besar faktor resiko PTM tidak memberikan gejala. Makanya sosialisasi ini sangat penting," kata Irama Madjid.

Ia berharap, peserta sosialisasi bisa menyampaikan informasi yang diperoleh selama sosialisasi kepada lingkungan kerjanya, keluarga dan tetangganya. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015