Bontang (ANTARA Kaltim) - Lembaga Swadaya Masyarakat "Media Tembak Forum Rakyat" atau Metafora mengritik kinerja PLN Rayon Bontang, Kalimantan Timur, terkait pemadaman listrik secara bergilir yang dilakukan tanpa pemberitahuan kepada masyarakat.

     "Pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN Bontang sangat mengganggu aktivitas warga, apalagi ketika malam hari. Apa perlu kami turun lagi ke jalan menggelar demo," kata Ketua LSM Metafora Andi Abdul Harbas ketika ditemui di Bontang, Kamis.

     Menurut Andi, PLN seharusnya mengumumkan jadwal pemadaman listrik bergilir melalui radio atau media lokal, agar masyarakat mengetahui dan melakukan antisipasi.

     Ia menyesalkan pernyataan pejabat Pemkot Bontang yang mengklaim pasokan listrik dari tiga pembangkit, yakni satu tenaga diesel dan dua tenaga gas di Kanaan dan Belimbing dengan kapasitas daya 32 Megawatt mampu memenuhi pasokan listrik di Bontang, tetapi kenyataannya tidak demikian.

     "Faktanya dengan tiga pembangkit tersebut kok masih 'byar-pet' dan berlangsung setiap hari. Kalau sesekali listrik padam mungkin bisa dimaklumi, tapi ini terjadi setiap hari," ujar Andi.

     Kepala PLN Rayon Bontang Laode Lawati ketika dikonfirmasi terpisah, menjelaskan pasokan listrik dari empat mesin yang ada di Kanaan, yaitu PLTD dan PLTG hanya menghasilkan daya 17 MW, karena dua pembangkit lainnya sedang dalam perbaikan, sementara beban puncak yang harus dipenuhi mencapai 24 MW.

     "Jelas itu tidak mampu menutupi kekurangan ketika beban puncak terjadi, makanya kita bergantung penuh dengan jaringan sistem Mahakam," katanya.

     Ia menegaskan bahwa pemadaman listrik bergilir bukan menjadi wewenang PLN Rayon Bontang, tetapi langsung dari jaringan pusat di Balikpapan.

     Menurut informasi, beberapa pembangkit listrik jaringan interkoneksi sistem Mahakam sedang dalam perawatan, sehingga harus mengurangi pasokan listrik ke beberapa kota di Kaltim, yakni Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan sebagian Tenggarong (Kutai Kartanegara).
 
     "Seandainya dua mesin pembangkit itu di Bontang dalam kondisi baik atau normal, ditambah dengan pasokan PLTG dari Belimbing,   tentu pemadaman bergilir bisa dikurangi, bahkan mencukupi kalau jaringan Mahakam mengalami gangguan," tambah Laode Lawati.

     Mengenai pasokan listrik PLTG Belimbing berkapasitas 6 MW, ia menyambut baik jika pasokan itu diberikan kepada PLN Rayon Bontang sehingga tidak ada lagi pemadaman bergilir.

     "Malah bagus kalau perusahaan daerah selaku pengelola PLTG Belimbing mau memberikan kelebihan dayanya, sehingga tidak ada pemadaman lagi," ujarnya. (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015