Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menyatakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan kepada anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, menjadi langkah strategis sebagai upaya untuk mencegah sekaligus penanganan stunting.
"PMT kepada para balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, ini sebagai bagian dari upaya menekan angka stunting dan untuk meningkatkan gizi masyarakat," kata Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri saat menyerahkan PMT di Kecamatan Muara Wis, Kukar, Senin.
Menurutnya, kegiatan PMT merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini, untuk mencegah stunting, dan untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.
Berkat PMT dan sejumlah kegiatan lain yang digelar sejak beberapa tahun terakhir, kata dia, kabupaten ini terbukti paling berhasil menekan stunting di Kaltim.
Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, Kukar paling berhasil menurunkan stunting,dari prevalensi 27,1 persen pada 2022 turun menjadi 17,6 persen pada 2023, dan turun lagi menjadi 14,3 persen pada 2024. Sedangkan rata-rata stunting Kaltim pada 2024 adalah 22,2 persen.
Ia menyebut keberhasilan ini merupakan upaya bersama dalam konsistensi mendukung program pemerintah pusat dan daerah dalam mencerdaskan generasi penerus, sehingga salah satu cara yang ditempuh adalah menangani stunting serta berupaya tidak ada lagi bayi yang dilahirkan dengan kondisi stunting.
"Dalam penanganan dan pencegahan stunting, Pemkab Kukar melibatkan banyak pihak mulai dari organisasi perangkat daerah terkait, lembaga sosial, swasta, puskesmas, posyandu, kader stunting, hingga berbagai elemen masyarakat," katanya.
Bupati kemudian menyampaikan apresiasi atas kolaborasi seluruh pihak atas pencapaian penurunan stunting, karena makin sedikit jumlah stunting, maka makin tinggi potensi meningkatkan SDM untuk menyongsong generasi emas.
Ia juga menyinggung tentang pelayanan kesehatan masyarakat harus berjalan optimal, karena kesehatan merupakan hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi. Salah satu layanan Kesehatan yang harus diberikan pemerintah adalah penanganan stunting.
Dalam mencegah stunting baru, Bupati Aulia juga menekankan kepada pihak terkait untuk mengintensifkan edukasi, seperti pola makan sehat, bergizi seimbang, dan pentingnya asupan gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yakni sejak janin dalam kandungan hingga anak lahir sampai berusia 2 tahun.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025