Surabaya (ANTARA Kaltim) – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kaltim menyelenggarakan seminar dan konseling bagi PNS purna tugas tahun 2019 di lingkungan Pemprov Kaltim di Surabaya pada 24-27 Maret lalu, bekerjasama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Psikologi Terapan (LP3T) Universitas Air Langga (UNAIR).
Sementara itu, para Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan ini antara lain Direktur Pensiun dan Pejabat Negara Badan Kepegawaian Negara (BKN) I Nengah Priadi, Kepala Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin Yudi Yitno, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur, dan para pelaku usaha sukses Jawa Timur di bidang pembudidyaan ikan lele, otak-otak bandeng dan bordir aplikasi.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Pemprov Kaltim, Budi Pranowo yang mewakili Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak ketika membuka seminar dan konseling tersebut mengharapkan agar setiap PNS yang akan pensiun, tetap optimistis menghadapi hidup dan kehidupan ini.
“Percayalah, sebenarnya masa pensiun tidaklah seburuk seperti banyak anggapan orang, karena sudah banyak contoh orang yang berhasil menjalani masa pensiunnya dengan bahagia,†kata Budi Pranowo.
Mereka yang bisa dibilang berhasil menghadapi masa pensiun menurutnya antara lain ditunjukkan dengan kemampuan menikmati masa pensiun sebagai masa yang sangat menyenangkan karena tetap dalam kondisi yang sehat dan tidak lagi mendapatkan masalah kekurangan materi karena memiliki usaha serta mampu mengatur keuangan dengan baik.
Pada kesempatan yang sama Kepala BKD Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor SE MTP mengatakan, berdasarkan UU No.5 tahun 2014, untuk pejabat eselon III ke bawah Batas Usia Pensiun (BUP) yang sebelumnya 56 tahun ditambah menjadi 58 tahun, sedangkan untuk eselon II sampai 60 tahun. Karena itu pihaknya mengikutsertakan PNS yang akan pensiun di usia 58 tahun pada seminar dan konseling itu minimal 4 tahun sebelum purna tugas.
“Seminar dan konseling diikuti 79 peserta yang ditujukan dalam rangka sebagai bekal untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan wawasan, termasuk persiapan mental dan fisik dalam menghadapi hari tua agar tetap sehat, bersemangat dan produktif, sehingga keberadaan para pensiunan nantinya akan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat di sekitarnya, baik langsung maupun tidak langsung,†katanya.
Setelah dilakukan evaluasi, maka dari 79 peserta dihasilkan sebanyak 65 peserta atau 83% menyatakan siap pensiun. Sedangkan sebanyak 14 peserta atau 17% belum siap pensiun.
Staf Ahli Budi Pranowo menyambut positif seminar dan konseling ini. “Selama mengikuti kegiatan ini, baik di saat di dalam ruangan maupun pada saat kunjungan ke lapangan, seluruh Peserta sudah mendapatkan banyak pengetahuan dan terbukanya wawasan terhadap berbagai peluang usaha yang dapat dijadikan sebagai penambah motivasi dalam menata kehidupan pasca pensiun,†katanya. (Humas Prov kaltim/ri)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Sementara itu, para Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan ini antara lain Direktur Pensiun dan Pejabat Negara Badan Kepegawaian Negara (BKN) I Nengah Priadi, Kepala Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin Yudi Yitno, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur, dan para pelaku usaha sukses Jawa Timur di bidang pembudidyaan ikan lele, otak-otak bandeng dan bordir aplikasi.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Pemprov Kaltim, Budi Pranowo yang mewakili Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak ketika membuka seminar dan konseling tersebut mengharapkan agar setiap PNS yang akan pensiun, tetap optimistis menghadapi hidup dan kehidupan ini.
“Percayalah, sebenarnya masa pensiun tidaklah seburuk seperti banyak anggapan orang, karena sudah banyak contoh orang yang berhasil menjalani masa pensiunnya dengan bahagia,†kata Budi Pranowo.
Mereka yang bisa dibilang berhasil menghadapi masa pensiun menurutnya antara lain ditunjukkan dengan kemampuan menikmati masa pensiun sebagai masa yang sangat menyenangkan karena tetap dalam kondisi yang sehat dan tidak lagi mendapatkan masalah kekurangan materi karena memiliki usaha serta mampu mengatur keuangan dengan baik.
Pada kesempatan yang sama Kepala BKD Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor SE MTP mengatakan, berdasarkan UU No.5 tahun 2014, untuk pejabat eselon III ke bawah Batas Usia Pensiun (BUP) yang sebelumnya 56 tahun ditambah menjadi 58 tahun, sedangkan untuk eselon II sampai 60 tahun. Karena itu pihaknya mengikutsertakan PNS yang akan pensiun di usia 58 tahun pada seminar dan konseling itu minimal 4 tahun sebelum purna tugas.
“Seminar dan konseling diikuti 79 peserta yang ditujukan dalam rangka sebagai bekal untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan wawasan, termasuk persiapan mental dan fisik dalam menghadapi hari tua agar tetap sehat, bersemangat dan produktif, sehingga keberadaan para pensiunan nantinya akan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat di sekitarnya, baik langsung maupun tidak langsung,†katanya.
Setelah dilakukan evaluasi, maka dari 79 peserta dihasilkan sebanyak 65 peserta atau 83% menyatakan siap pensiun. Sedangkan sebanyak 14 peserta atau 17% belum siap pensiun.
Staf Ahli Budi Pranowo menyambut positif seminar dan konseling ini. “Selama mengikuti kegiatan ini, baik di saat di dalam ruangan maupun pada saat kunjungan ke lapangan, seluruh Peserta sudah mendapatkan banyak pengetahuan dan terbukanya wawasan terhadap berbagai peluang usaha yang dapat dijadikan sebagai penambah motivasi dalam menata kehidupan pasca pensiun,†katanya. (Humas Prov kaltim/ri)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015