Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kementerian Pemuda dan Olahraga segera turun ke lapangan memberikan motivasi kepada siswa atlet Sekolah Khusus Olahraga Internasional Kalimantan Timur pasca-insiden penyerangan dan penganiayaan oleh oknum anggota Brimob pada pekan lalu.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto saat mengunjungi SKOI di Samarinda, Sabtu, mengatakan kehadirannya ke Kaltim atas perintah Menpora Imam Nahrawi yang merasa prihatin atas insiden di SKOI Kaltim itu.

"Kami ingin mengetahui perkembangan mental atlet SKOI pasca-kejadian itu, makanya kehadiran kami selain mencari berbagai informasi di lapangan, yang paling penting kami ingin mental atlet-atlet ini bisa kembali pulih," jelas Djoko Pekik.

Ia menganggap kejadian yang menimpa tiga siswa SKOI Kaltim merupakan kecelakaan. Namun demikian, ia berharap kejadian tersebut bisa diambil hikmah, utamanya untuk kemajuan SKOI Kaltim.

"Evaluasi tidak hanya di luar tapi di dalam juga harus dibenahi, misalkan dari sisi kedisiplinan, tata tertib asrama SKOI dan juga etika, hingga menjadikan SKOI ini lebih baik lagi ke depannya," ujarnya.

Ia menambahkan, pelatih juga perlu memberikan pesan moral kepada siswa SKOI dalam setiap latihan agar mereka bisa lebih santun dan punya etika saat berada di lingkungan masyarakat luas.

"Mudah-mudahan kejadian ini yang terakhir dan bisa membawa hikmah postif bagi Dispora Kaltim serta jajarannya dalam rangka mewujudkan sekolah olahraga Kaltim bertaraf internasional," jelas Djoko Pekik.

Kepala Dispora Kaltim Fachruddin Djafrie mengatakan bahwa kejadian penganiayaan siswa SKOI Kaltim memang sempat membawa pengaruh negatif, utamanya di lingkungan atlet SKOI yang mayoritas masih belum dewasa.

Dia sepakat dengan Djoko Pekik bahwa kejadian pengeroyokan atlet SKOI Kaltim harus diambil hikmahnya dalam rangka mewujudkan SKOI Kaltim yang lebih baik lagi.

"Mungkin evaluasi internal harus kita lakukan, seperti penerapan tatib di asrama, kedisiplinan, dan juga mewujudkan lagi suasana kondusif, terutama pada jam-jam di luar aktivitas," jelas Fachrudin.

Kejadian pengeroyokan atlet SKOI Kaltim oleh oknum anggota Brimob Polda Kaltim terjadi pada Sabtu (21/3) dini hari. Sejumlah anggota Brimob diduga melakukan perusakan fasilitas asrama SKOI Kaltim dan penganiayaan kepada sejumlah atlet SKOI.

Pada kejadian tersebut, tiga atlet SKOI Kaltim menjadi korban kekerasan dan mengalami sejumlah luka parah di kepala. Bahhkan, salah satu korban yakni Paulus Rinaldi (atlet karate) harus mendapatkan perawatan 21 jahitan di bagian kepalanya.

Dua korban lainnya yakni Azar Ramahan (gulat) dan Alwin Vioa (panahan) hanya mendapatkan perawatan jalan oleh tim medis. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015