Samarinda (ANTARA Kaltim)-  Kendati dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, Kaltim ternyata masih miskin. Selain penduduk, juga miskin infrastruktur. Bahkan di daerah yang kaya energi ini listrik pun masih byar pet akibat terbatasnya daya dan pembangkit.
 
Yang lebih memprihatinkan lagi, sebut Anggota DPRD Kaltim Rita Artaty Barito sudah sejak 1980 atau 35 tahun silam hingga saat ini, masyarakat di lima desa yang meliputi Desa Makarti, Semangkok, Sambera Baru, Santan Ulu dan Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara belum teraliri  listrik dari PLN.

Sehingga untuk menghidupkan listrik, masyarakat selama ini harus menggunakan genset yang dinyalakan sejak pukul 18.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita. Dimana biaya solar untuk menghidupkan genset dilakukan dengan patungan oleh warga.

“Sangat memprihatinkan, kendati bermukim di provinsi yang kaya energi, lisrik masih menjadi masalah mendasar yang dirasakan masyarakat. Kita ini (masyarakat Kaltim, red) ibarat ayam yang mati di lumbung padi,” ucap wakil rakyat asal daerah pemilihan Kutai Kartanegara dan Kutai Barat ini.

Akibat keterbatasan pasokan listrik ini, membuat warga ketinggalan akses informasi. Apalagi di era teknologi seperti sekarang ini, dimana para pelajar juga kesulitan mengakses komputer untuk mendukung tugas-tugas sekolah mereka.

 â€œUntuk itu kami berharap agar pemerintah dapat segera membenahi persoalan listrik ini. Agar seluruh masyarakat Kaltim dapat merasakan kehidupan yang sejahtera bermukim di provinsi yang kaya energi ini dengan mendapatkan pasokan listrik yang maksimal,” harapnya. (Humas DPRD Kaltim/adv/lin/oke)
   


Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015