Samarinda (ANTARA Kaltim)  – Jumlah tenaga  Penyuluh Lapangan Keluarga  Berencana (PLKB) di Provinsi Kaltim dan Kaltara masih sangat kurang, sehingga membuat BKKBN Kaltim dan sejumlah SKPD KB di Kabupaten dan kota perlu bekerja lebih keras guna mensukseskan program Kependudukan KB dan  Pembangunan Keluarga (KKBPK)

“Jumlah tenaga PLKB di Kaltim dan Kaltara  saat ini  sekitar  350 orang, padahal idealnya  sebanyak  600 orang,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Yenrizal Makmur di Samarinda usai membuka pelatihan Konsultasi Inter Personal (KIP) bagi PLKB di Samarinda, Selasa (24/3).

Ia mengatakan idealnya satu  desa dilayani oleh  satu petugas PLKB , tetapi di era otonomi Kaltim sangat kekurangan petugas PLKB yakni  satu petugas  bisa melayani  lima sampai tujuh desa   atau  satu banding tujuh , bahkan ada beberapa kabupaten tidak memiliki PLKB.

Contohnya Kabupaten Malinau, hingga saat ini belum memiliki tenaga PLKB, tetapi ada juga sejumlah kabupaten sudah melakukan rekrutmen tenaga PLKB contohnya  Kabupaten Kutai Timur yakni sebanyak 10 orang.

Kemudian ada juga beberapa daerah yang merekrut tenaga PLKB  sebagai tenaga kontrak dengan  sistem outsourcing  seperi yang dilakukan pemerintah Kota Tarakan. Bahkan pada tahun 2013 lalu Kabupaten Kutai Kartanegara mengangkat tenaga  fungsional umum, sebanyak 30 orang.

Yenrizal Makmur menjelaskan sejak era otonomi   jumlah tenaga penyuluh semakin berkurang, para  tenaga PLKB tidak lagi bertugas menjadi penyuluh tetapi banyak yang dimutasi  kebidang lain  seperti  menjadi lurah, camat maupun  staf  instansi lainnya.

“Alhamdullillah sejak  beberapa tahun belakangan ini   beberapa pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim  kembali merekrut tenaga PLKB pada setiap penerimaan CPNS,” katanya.

Menurutnya setelah dilakukan pengrekrutan oleh sejumlah kabupaten dan kota maka untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para PLKB dilatih oleh BKKBN termasuk pelatihan KIP Konseling selama lima hari di badan Diklat BKKBN Kaltim.

Yenrizal Makmur menambahkan  keberadaan tenaga PLKB sebagai ujung tombak program KKB dimasyarakat, untuk itu mereka perlu diberikan pelatihan-pelatihan dan pengetahuan tentang KIP, program –program KB  seperti  Bina Keluarga Balita (BKB), pembinaan terhadap remaja, PIK, dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).

“Selama ini sebagian besar kinerja para PLKB sudah cukup bagus, namun ada beberapa perlu dilakukan pembinaan. Terbukti dengan upaya tenaga PLKB  program KB  berhasil  bahkan pada tahun 2014 lalu  Kontrak Kinerja Provinsi (KKP)  melampaui target,” katanya.

Sementara itu   panitia pelaksana pelatihan  Nusantara SE  mengatakan  pelatihan  KIP /Konseling diikuti sebanyak 26  peserta yang berasal dari  10  kabupaten dan kota  seProvinsi  Kaltim dan Kaltara.

“Adapun tujuan dari pelaksanaan pelatihan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan , sikap dan prilaku petugas KB   khususnya  dalam menyelenggarakan  kegiatan konseling program KKBPK,” katanya. (*)


Pewarta: Rachmad

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015