Bontang (ANTARA Kaltim) - Karateker DPD I Partai Golkar Kalimantan Timur, Adi Darma menyatakan, akan tetap mengakomodir kader partai berlambang pohon beringin dari kubu Aburizal Bakrie.

"Saya tegaskan, kami dari kubu pak Agung Laksono, tidak akan melakukan pemecatan dan tetap mengutamakan konsolidasi. Kalau mereka (Mukmin Faisyal/Ketua DPD Partai Golkar Kaltim versi Aburizal Bakrie) mau memecat kami, silahkan," ungkap Adi Darma, kepada wartawan di Bontang, Sabtu.

Adi Darma yang juga menjabat sebagai Wali Kota Bontang itu mengklaim, telah mendapat mandat sebagai karateker DPD I Partai Golkar Kaltim dari Agung Laksono.

Bahkan, setelah ditunjuk sebagai karateker, Adi Darma mengaku telah mendapat banyak dukungn dari berbagai pihak termasuk pengurus dan kader Partai Golkar Kaltim.

"Saya tidak pernah mendapat ancaman. Justru sebaliknya, banyak kader dan pengurus DPD II yang sudah memberikan dukungan kepada saya," kata Adi Darma yang juga kandidat kuat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Golkar Kaltim kubu Agung Laksono tersebut.

Dukungan sebagai karateker DPD I Partai Golkar Kaltim itu kata dia, sudah mengalir sejak beberapa hari terakhir.

"Dukungan itu tidak hanya datang dari kader dan pengurus, tetapi juga datang dari tokoh masyarakat yang memiliki kedekatan emosional dengan Partai Golkar," katanya, namun tidak secara rinci menyebut nama yang memberikan dukungan tersebut.

"Banyak juga tokoh masyarakat yang punya kedekatan dengan Golkar memberi ucapan selamat," ujarnya.

Ia menegaskan, tidak akan melakukan tindakan pembalasan dan menjamin tadak akan memecat kader yang berseberangan dengannya.

Perbedaan pandangan yang timbul di internal Partai Golkar Kaltim menurut Adi Darma, murni akibat perpecahan di DPP sehingga tidak semestinya disikapi dengan melakukan aksi saling pecat.

Perbedaan yang saat ini terjadi di Golkar Kaltim tambah dia, merupakan hal yang wajar sebab pada dasarnya masing-masing kader memiliki hak politik untuk memilih kubu yang dinilai punya legitimasi dan legalitas.

Namun menurut dia, setiap pilihan tentu juga punya konsekuensi yang harus siap ditanggung oleh kader yang bersangkutan.

Sebagai pendukung Agung Laksono, Adi Darman mengatakan, siap menerima sanksi dengan pilihanya mendukung Partai Golkar versi Munas Ancol tersebut.

"Jadi, tidak perlu ribut-ribut. Kubu Agung Laksono Maupun Aburizal Bakrie, silahkan sama-sama jalan. Tinggal tunggu saja putusan akhir di DPP siapa yang menang. Sederhana kan," ungkap Adi Darma.

Sebagai pemegang mandat kareteker dari kubu Agung Laksono, ia mengaku siap dikeluarkan dari kepengurusan Partai Golkar Kaltim, jika kubu Aburizal Bakrie menang di tingkat pusat.

Namun sebaliknya, Adi Darma mengaku siap mengkomodir kader Golkar dari kubu Aburizakl Bakrie jika ditetapkan sebagai pengurus sah.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalimantan Timur Mukmin Faisyal mengancam memecat kader partai berlambang pohon beringin itu yang membelot ke kubu Agung Laksono.

"Berdasarkan perintah yang kami terima, DPD tingkat I diberi kewenangan untuk memecat kepada siapapun yang menyeberang, apalagi mengikuti rapat-rapat atau kasak-kusuk ke Jakarta mengurus SK (surat keputusan)," kata Mukmin Faisyal.

Ia mengaku memiliki sejumlah bukti termasuk foto dan dokumen terkait dengan sejumlah kader yang dianggap membelot tersebut, termasuk Adi Darma yang telah ditunjuk sebagai carateker DPD I Partai Golkar Kaltim dari kubu Agung Laksono.

Dia mengatakan Adi Darma akan dipecat dari kepengurusan Partai Golkar.

"Dipecat sebagai pengurus. Kalau sebagai kader itu menjadi kewenangan DPP berdasarkan pengajuan dari DPD I dan tentunya bersama bukti-bukti," kata Mukmin Faisyal.

Mukmin Faisyal juga mengaku telah mendapat perintah dari DPP Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie untuk tetap menjaga kekompakan dan solidaritas, menjaga semua aset dan kantor partai.

"Berdasarkan hasil konsultasi dua hari yang lalu, kami diperintahkan untuk menjaga semua aset partai dan sesuai keputusan Menteri Hukum HAM, sementara yang memproses pemilihan kepala daerah adalah Pak Aburizal Bakrie hingga akhir 2015, sesuai hasil Munas Riau," kata Mukmin Faisyal.    (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015