Samarinda (ANTARA Kaltim) - PT Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Pembangunan X Kalimantan Timur berencana membangun gardu induk berkapasitas 150 Kilovolt di Kecamatan Samarinda Utara, sebagai upaya mendorong pembangunan yang lebih baik di kota setempat.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang saat beraudiensi dengan PT PLN Unit Induk Pembangunan X Kaltim di Samarinda, Rabu, menyambut baik rencana pembangunan gardu induk tersebut.
"Biasanya yang ditanyakan oleh investor kepada saya ketika ingin menanamkan investasi adalah masalah perizinan, air dan listrik. Untuk perizinan kami sudah semakin mempermudah, demikian juga PDAM. Dengan rencana pembangunan gardu induk ini, saya yakin investasi di Samarinda akan semakin baik dalam tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Kepastian ketersediaan listrik tersebut, kata Syaharie, sangat ditunggu dan diharapkan oleh seluruh masyarakat di Kota Samarinda serta kalangan investor dan calon investor yang akan menanamkan modal.
"Saya juga mengapresiasi keinginan PT PLN untuk membenahi kelistrikan di taman kota yang telah dibangun dengan menyediakan aliran listrik untuk isi ulang, sehingga warga dapat menikmati taman kota sambil tetap produktif," katanya.
"Selain itu, kami juga akan melakukan kerja sama untuk sosialisasi bahaya kebakaran akibat listrik di pasar-pasar, sehingga sambungan listrik yang ada benar-benar aman," tambah Syaharie.
Salah seorang perwakilan manajemen PT PLN Cabang Samarinda, Amri, mengatakan pembangunan gardu induk tersebut penting, karena selain dapat mengurangi susut daya, pengoperasian gardu induk juga memudahkan PLN mengalirkan listrik dari jaringan interkoneksi.
"Idealnya, daya listrik dalam sistem interkoneksi harus mampu memenuhi beban listrik dan bahkan harus menyimpan cadangan daya yang memadai, sehingga memungkinkan pembangkit dapat melaksanakan pemeliharaan atau menjadi `back up` (cadangan), apabila suatu pembangkit/transmisi mengalami gangguan tak terencana," katanya.
"Untuk itulah, kami berharap gardu induk ini dapat segera di mulai pembangunannya agar dapat menyediakan sumber tenaga yang cukup bagi Samarinda dan kota sekitarnya," ungkap Amri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang saat beraudiensi dengan PT PLN Unit Induk Pembangunan X Kaltim di Samarinda, Rabu, menyambut baik rencana pembangunan gardu induk tersebut.
"Biasanya yang ditanyakan oleh investor kepada saya ketika ingin menanamkan investasi adalah masalah perizinan, air dan listrik. Untuk perizinan kami sudah semakin mempermudah, demikian juga PDAM. Dengan rencana pembangunan gardu induk ini, saya yakin investasi di Samarinda akan semakin baik dalam tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Kepastian ketersediaan listrik tersebut, kata Syaharie, sangat ditunggu dan diharapkan oleh seluruh masyarakat di Kota Samarinda serta kalangan investor dan calon investor yang akan menanamkan modal.
"Saya juga mengapresiasi keinginan PT PLN untuk membenahi kelistrikan di taman kota yang telah dibangun dengan menyediakan aliran listrik untuk isi ulang, sehingga warga dapat menikmati taman kota sambil tetap produktif," katanya.
"Selain itu, kami juga akan melakukan kerja sama untuk sosialisasi bahaya kebakaran akibat listrik di pasar-pasar, sehingga sambungan listrik yang ada benar-benar aman," tambah Syaharie.
Salah seorang perwakilan manajemen PT PLN Cabang Samarinda, Amri, mengatakan pembangunan gardu induk tersebut penting, karena selain dapat mengurangi susut daya, pengoperasian gardu induk juga memudahkan PLN mengalirkan listrik dari jaringan interkoneksi.
"Idealnya, daya listrik dalam sistem interkoneksi harus mampu memenuhi beban listrik dan bahkan harus menyimpan cadangan daya yang memadai, sehingga memungkinkan pembangkit dapat melaksanakan pemeliharaan atau menjadi `back up` (cadangan), apabila suatu pembangkit/transmisi mengalami gangguan tak terencana," katanya.
"Untuk itulah, kami berharap gardu induk ini dapat segera di mulai pembangunannya agar dapat menyediakan sumber tenaga yang cukup bagi Samarinda dan kota sekitarnya," ungkap Amri. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015