Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pelatih tinju Azwir Koto menyesalkan terjeratnya petinju Samarinda berinisial FP dalam kasus narkoba dan tertangkap oleh satuan reserse narkoba Polres Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa.

Menurut Azwir yang dihubungi dari Samarinda, Selasa, FP merupakan petinju berbakat meskipun ia masih tergolong sebagai pendatang baru.

"Dia baru bergabung dengan Pengcab Pertina Samarinda pada saat persiapan Porprov V kemarin, sayangnya meski telah diberikan kesempatan sebagai atlet, ternyata mental dia belum berubah," tutur Azwir.

Diakui Azwir, pada saat seleksi tim Porprov sebenarnya petinju kelas 46 kg itu masih kalah bersaing dengan Fadilullah. Tapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya Frans tetap masuk dalam tim tinju Porprov Samarinda, sedangkan Fadilullah bergabung di cabang Mua Thay.

Ketua Harian Pertina Samarinda Darmin Balfas mengaku terkejut dengan peristiwa yang menimpa petinju tersebut.

Pasalnya selain tergolong pendiam dan tekun dalam berlatih, selama bergabung dengan Pengcab Pertina Samarina tidak ada perilaku aneh dan menyimpang dilakukan oleh FP tersebut.

Meski demikian, Darmin menegaskan bahwa dia akan menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

"Terus terang kami tidak akan membela karena ini menyangkut persoalan serius yakni narkoba, silahkan polisi memprosesnya sesuai ketentuan," jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Pengcab Pertina Samarinda Ardian Hamzah menegaskan bahwa atas kejadian tersebut Pengcab Pertina Samarinda akan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan petinju tersebut dari Pengcab Pertina Samarinda.

"Untuk sementara memang belum ada keputusan karena kami akan membahasnya di internal organisasi. Tapi sejak awal kami menegaskan bahwa kami akan memberikan sanksi tegas kepada para atlet kami yang terlibat persoalan narkoba," tegas Ardian.    (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015