Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Event East Borneo Offroad Gathering di kawasan waduk pengendali banjir Perumahan Grand City, Balikpapan, Minggu, diwarnai tergulingnya Jeep Willys yang dikendarai Totok Sakera di SCS (special competition stage) 4 kelas winch (mobil dengan derek).

Di turunan curam, Sakera menggeber Willys itu. Namun rupanya sedikit halangan kecil di trek berupa potongan batang kayu membuat oleng mobil. Dua ban depan terangkat dan mobil mengarah ke kiri dari seharusnya lurus.

Tak ayal lagi, karena dorongan gaya mesinnya sendiri, Willys buatan tahun 1947 itu terguling di sisi kanan. Berputar 180 derajat sekali dan masih berlanjut setengah putaran hingga akhirnya berhenti di dasar turunan dengan keempat bannya ke atas.

Panitia dan penonton yang tertegun sejenak melihat adegan itu segera berlari ke posisi mobil berhenti terguling. Di dalam mobil, Sakera dan navigatornya yang shock namun tidak cedera sedikit pun berusaha tersenyum dan tertawa.

Setelah keduanya keluar dari mobil, Willys itu segera dibetulkan posisinya dan dievakuasi keluar arena dengan didorong beramai-ramai. Kedua offroader mendapat tepuk tangan meriah.

"Begitu rupanya rasanya klontang," kata Sakera yang berpostur gemuk dan banyak senyum. Sebab mobilnya rusak parah, ia tidak bisa melanjutkan perlombaan.

Di akhir lomba, pada klasemen offroader terlihat Said Adul membuktikan kapasitasnya sebagai offroader. Jawara non winch (mobil tanpa derek) yang naik kelas ke nomor winch ini merebut gelar juara East Borneo Offrad Gathering di Grand City, Balikpapan.

Dengan poin 370, dengan tunggangan Suzuki Jimny 80 modifikasi Said bahkan melampaui perolehan poin Hendri Kurniawan, offroader senior Kalimantan Timur. Awa yang 2 kali menjadi yang tercepat dari 4 SCS yang dipertandingkan, tertinggal 25 point sebab jeblok di SCS 3.

"Said bisa menjaga konsistensi," kata Windy Politon, juga offroader senior dan Sekretaris Pengurus Daerah Indonesian Offroad Federation (Pengda IOF) Kaltim 2005-2009.

Walaupun hanya sekali menjadi yang tercepat, yaitu di SCS 3, Said memang selalu berada di peringkat atas klasemen offroader. Ia membuat poin berurutan 90 di SCS 1 dan 2, dan di SCS 4. Wal hasil ditambah keberuntungan kesalahan yang dibuat Awa di SCS 3, nilai 370 yang dikoleksinya tak terkejar 10 peserta lainnya di kelas winch tersebut.

Tempat ketiga kelas winch disabet Haji Burhan, pengusaha muda yang serius jadi offroader. Total nilainya 334.

Dari kelas non winch yang pesertanya mencapai 30 kendaraan, Haji Budi, Acong, dan Heru menjadi juara, runner up, dan posisi ketiga. Acong dan Heru yang menyetir Suzuki Jimny, mobil jip yang aslinya berkapasitas mesin hanya 800 cc, namun dengan keterampilan mengemudi yang mumpuni, lintasan panjang di nomor non winch dilalap lebih cepat dari peserta lain.

Borneo Offroad Gathering digelar oleh IOF Pengda Kaltim untuk mengukuhkan kepengurusan baru organisasi ini. Pada Sabtu (28/2), Presiden IOF Askar Kartiwa datang khusus ke Balikpapan untuk melantik resmi Ketua IOF Pengda Kaltim periode 2014-2018 Bambang Parijoto Alfaja dan kabinetnya.

"Pelantikan pengurus organisasi offroad itu ya di-event offroad, dalam kesederhanaan dan kebersamaan," kata Kartiwa.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015