Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Anggota DPRD Kalimantan Timur, Martinus menilai pengembangan nilai budaya Kaltim harus melibatkan semua pihak, tidak hanya pemerintah Provinsi dan Kab/kota namun juga seluruh elemen harus ikut berkiprah, termasuk swasta.

Martinus di Samarinda, Minggu, mengatakan, Kebudayaan dan pariwisata yang dimiliki oleh Kalimantan Timur sangat berlimpah, terlebih selain Pariwisata perairan yang natural, Kaltim juga punya kultur Budaya tertua dengan peninggalan sejarah zaman kerajaan Kutai Kartanegara.

Sayangnya lanjut Martinus, minimnya infrastuktur dan promosi membuat nilai pariwisata dan budaya di Kaltim masih kurang diminati oleh wisatawan, baik mancanegara maupun lokal.

"Di Kaltim ada ratusan perusahaan yang berinvestasi. Mestinya mereka harus peka dalam keterlibatan membantu promosi pariwisata yang dimiliki Kaltim. Jangan hanya diam, ketika diminta baru dilakukan. Padahal tanggung jawab untuk memajukan budaya dan pariwisata kaltim," ucapnya.

Politikus muda dari PDIP ini juga menilai keterlibatan pihak swasta dalam memajukan budaya pariwisata Kaltim sangat besar pengaruhnya. Apalagi anggaran bagi Dinas Pariwisata tidak terlalu besar.

Ia menegaskan, saat ini Kaltim sedang gencar melakukan promosi budaya dan pariwisatanya. Namun tidak ditunjang sarana dan prasarana dan bahkan dana yang kuat untuk melakukan promosi.

"Perhitungannya seperti ini. Perusahaan berinvestasi satu juta hektare dengan penghasilan Rp10 triliun sampai Rp20 triliun per tahun. Dengan nilai tersebut harusnya perusahaan memberikan sedikit nominal bagi pengembangan pariwisata dan budaya," ujarnya.

Apalagi banyak event pariwisata yang menonjolkan kebudayaan Kaltim menggunakan anggaran pemerintah yang begitu besar. Jika perusahaan menjadi sponsor pasti akan lebih baik lagi.

Martinus berharap pemerintah dan perusahaan dapat bekerjasama menyatukan pemikiran untuk memajukan budaya dan pariwisata di Kaltim. Tentunya juga jika dikelola secara profesional.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015