Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Manajemen Lion Air di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, berhasil mengantisipasi kisruh penumpang yang menunggu keberangkatan pesawat mereka.

"Kami umumkan baik-baik kepada para penumpang Lion Air JT 761 bahwa pesawat yang sedianya membawa mereka ke Jakarta pada pukul 09.35 tidak dapat diperkirakan kapan tiba di Sepinggan," kata Koordinator Penanganan Penumpang (Pax Handling Coordinator) Lion Air Balikpapan Rachimsyah, Jumat (20/2) di Bandara Sepinggan.

Menurut Rachimsyah, pengumuman disampaikan satu jam sebelum tenggat waktu keberangkatan. Kepada para penumpang diberi pilihan, apakah tetap berangkat ke Jakarta dengan penerbangan lain yang biayanya ditanggung Lion Air, atau mendapat penggantian uang 100 persen harga tiket.

"Seluruhnya memilih opsi pertama. Jadi 145 penumpang kami berangkatkan mereka dengan Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia pada penerbangan pukul 13.14," terang Rachimsyah.

Selain JT 761, ada 5 penerbangan lain yang mengalami hal yang hampir sama. JT 670 yang sedianya terbang dari Yogyakarta menuju Surabaya pada pukul 10.30 baru tiba pukul 14.00. JT 670 mestinya melanjutkan terbang ke Balikpapan setelah sampai di Surabaya.

Ada juga JT 260 yang pada jadwal mendarat pukul 14.10, tapi baru sampai di Bandara Sepinggan pukul 16.06.

Data yang disampaikan oleh PT Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara melalui Kepala Bagian Humas Awaluddin menyebutkan sampai pukul 17.00 Jumat (20/3) belum ada konfirmasi keberangkatan atas JT 668 dari Yogyakarta ke Balikpapan. Begitu pula dengan JT 756 dari Jakarta yang terjadwal tiba pukul 15.50. Pesawat Lion Air JT 266 semestinya sudah landing di Balikpapan pada pukul 15.35 dari Surabaya.

Kisruh penumpang Lion Air terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Bandara Kuala Namu Medan, dan Bandara Djuanda Surabaya. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015