Samarinda (ANTARA Kaltim) - Masyarakat Desa Liang Buaya di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada era globalisasi saat ini hanya bisa menikmati listrik selama empat jam per hari.
Anggota DPRD Kaltim Suterisno Thoha di Samarinda, Kamis, mengatakan, masyarakat desa di Kecamatan Muara Kaman tersebut hanya bisa menikmati aliran listrik dari genset yang dinyalakan mulai pukul 18.00-22.00 WIB.
"Jadi setelah jam sepuluh malam, kondisi desa gelap gulita, paling hanya tertentu rumah warga yang mempunyai genset pribadi," jelas Suterisno.
Suterisno mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat pinggiran Kaltim tersebut, padahal di sekitar mereka tinggal banyak berdiri perusahaan sawit dengan skala besar.
Sayangnya, lanjut dia, keberadaan perusahaan sawit tersebut tidak memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat sekitar warga masih menikmati listrik dari pukul 6 sore hingga 10 malam saja.
"Ini menunjukkan CSR perusahaan tidak tepat sasaran. Harusnya sesuai kebutuhan mendasar warga setempat," ujarnya.
Ia berpendapat "corporate social responsibility" (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan seharusnya bisa menyejahterakan masyarakat di sekitar tempat perusahaan beroperasi.
"CSR itu hendaknya tidak hanya berupa sunatan massal atau kegiatan gotong royong. Seharusnya bisa lebih bermanfaat bagi warga sekitar. Terutama untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti pelayanan aliran listrik," katanya.
Untuk itu dia mengatakan seharusnya pemerintah daerah baik di tingkat kabupaten/kota atau provinsi dapat merangkul semua perusahaan di masing-masing daerah agar lebih peduli bagi pembangunan daerah dan kesejateraan masyarakat setempat.
Selama ini dia menilai banyak perusahaan yang kurang peduli terhadap daerah, yakni tempat perusahaan melakukan aktivitas usahanya. Hal ini terbukti dari tidak sejahteranya masyarakat yang tinggal di daerah sekitar perusahaan.
"Harapan kami, pemerintah dapat berperan aktif mengevaluasi program CSR yang asal-asal dari perusahaan. Jadi Perda CSR yang sudah disahkan DPRD Kaltim dapat terimplementasikan dengan baik sehingga program CSR dari perusahaan dapat bermanfaat dan dapat menyejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Anggota DPRD Kaltim Suterisno Thoha di Samarinda, Kamis, mengatakan, masyarakat desa di Kecamatan Muara Kaman tersebut hanya bisa menikmati aliran listrik dari genset yang dinyalakan mulai pukul 18.00-22.00 WIB.
"Jadi setelah jam sepuluh malam, kondisi desa gelap gulita, paling hanya tertentu rumah warga yang mempunyai genset pribadi," jelas Suterisno.
Suterisno mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat pinggiran Kaltim tersebut, padahal di sekitar mereka tinggal banyak berdiri perusahaan sawit dengan skala besar.
Sayangnya, lanjut dia, keberadaan perusahaan sawit tersebut tidak memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat sekitar warga masih menikmati listrik dari pukul 6 sore hingga 10 malam saja.
"Ini menunjukkan CSR perusahaan tidak tepat sasaran. Harusnya sesuai kebutuhan mendasar warga setempat," ujarnya.
Ia berpendapat "corporate social responsibility" (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan seharusnya bisa menyejahterakan masyarakat di sekitar tempat perusahaan beroperasi.
"CSR itu hendaknya tidak hanya berupa sunatan massal atau kegiatan gotong royong. Seharusnya bisa lebih bermanfaat bagi warga sekitar. Terutama untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti pelayanan aliran listrik," katanya.
Untuk itu dia mengatakan seharusnya pemerintah daerah baik di tingkat kabupaten/kota atau provinsi dapat merangkul semua perusahaan di masing-masing daerah agar lebih peduli bagi pembangunan daerah dan kesejateraan masyarakat setempat.
Selama ini dia menilai banyak perusahaan yang kurang peduli terhadap daerah, yakni tempat perusahaan melakukan aktivitas usahanya. Hal ini terbukti dari tidak sejahteranya masyarakat yang tinggal di daerah sekitar perusahaan.
"Harapan kami, pemerintah dapat berperan aktif mengevaluasi program CSR yang asal-asal dari perusahaan. Jadi Perda CSR yang sudah disahkan DPRD Kaltim dapat terimplementasikan dengan baik sehingga program CSR dari perusahaan dapat bermanfaat dan dapat menyejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi," katanya.(*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015