Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan mampu menyelesaikan penentuan jumlah kuota program Beasiswa Kaltim Cemerlang untuk 50.000 penerima dengan dana lebih dari Rp100 miliar, selambat-lambatnya pada akhir Februari 2015.

"Untuk sistem kerja sama terus berjalan karena kuotanya sudah pasti. Sedangkan kuota untuk kabupaten/kota dan perguruan tinggi masih dalam membahasan dan ditargetkan Februari ini tuntas," ujar Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekprov Kaltim Bere Ali di Samarinda, Minggu.

Apabila penentuan kuota untuk kabupaten/kota dan perguruan tinggi sudah tuntas, lanjut dia, maka segera dilakukan verifikasi dan validasi, sehingga pada September-Oktober dananya bisa disalurkan kepada mereka yang behak menerimanya.

Ia menjelalskan penyaluran beasiswa ke rekening penerima akan terus berlanjut hingga Desember 2015. Sementara pengalaman yang terjadi pada tahun sebelumnya akan dievaluasi, karena hingga Januari 2015 penyaluran beasiswa dan stimulan untuk tahun 2014 masih belum tuntas, akibat nomor rekening penerima yang sudah mati dan ada yang sudah berganti bank.

"Kami ingin penyalurannya tidak seperti tahun 2014 yang hingga Januari 2015 ada beberapa yang belum tuntas. Hal ini terjadi lantaran ada nomor rekening yang salah sehingga harus diperbaiki oleh penerimanya. Kondisi inilah yang menghambat karena perbaikannya tidak dilakukan dengan cepat," kata Bere Ali.

Target penerima program BKC 2015 yang mencapai 50.000 orang itu, terdiri dari siswa SD, SMP, SMA dan sederajat, termasuk untuk mahasiswa diploma, strata satu, strata dua, hingga para guru dan dosen yang ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan melakukan penelitian.

Sedangkan beasiswa kuota kerja sama, lanjut Bere Ali, proses penyaluran anggarannya terus berjalan, karena jumlah penerimanya sudah pasti setelah Pemprov Kaltim menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi untuk jurusan tertentu, termasuk kerja sama dengan SMA Mitra Pasiad yang jumlah penerimanya sudah dipastikan.

Salah satu contoh kerja sama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda, yakni untuk menyekolahkan sejumlah guru agama yang belum S1. Kemudian kerja sama degan Universitas Mulawarman Samarinda yang juga untuk guru belum SI.

Termasuk kerja sama jurusan tertentu yang dibutuhkan di Kaltim, misalnya jurusan perkerataapian, jurusan dokter, mahasiswa Institut Teknolgi Kalimantan, mahasiswa Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim, dan kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri untuk jurusan khusus. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015