Jakarta (ANTARA Kaltim) -  Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais, Jakarta. Kunker tersebut dilakukan dalam rangka sharing mengenai peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam penanganan penyakit kanker di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Kaltim.

 Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Zain Taufik Nurrohman mengajukan kerjasama antara RS Dharmais dengan  RSUD Abdul Wahab Syahranie (AWS).Kunker tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Kaltim Dody Rondonuwu didampingi Wakil Ketua DPRD Kaltim Andi Faisal Assegaf dan Ketua Komisi IV Zain Taufik Nurrohman.

Selain itu juga   Wakil Ketua Komisi IV Yahya Anja dan Sekretaris Rita Artaty Barito. Serta beberapa anggota Komisi IV diantaranya, Ferza Agustia, Hermanto Kewot, Muhammad Adam, Gunawarman, Selamat Ari Wibowo, Achmad Rosyidi dan Mursidi Muslim didampingi Staf Ahli Komisi IV,  Gusti Alam Saad.

Hadir pula Wakil Direktur RSUD AWS Ardiansyah dan Direktur RSUD Kanujoso Jatiwibowo Balikpapan,  Edy Iskandar.

Rombongan diterima Direktur Medik dan Keperawatan RS Kanker Dharmais Bambang Dwipoyono didampingi beberapa dokter dan staf direksi.

"Kalau bisa ada kerjasama antara RSUD Abdul Wahab Syahranie  dengan Rumah Sakit Dharmais terkait support SDM-nya. Jika diperlukan MOU (Memorandum Of Understanding, red)  akan kita dorong pemerintah untuk membuat MOU," kata Zain.

Kerjasama tersebut dijelaskan Zain dikarenakan RSUD AWS kini sedang membangun gedung radioterapi dan telah membeli alat radiasi untuk mengobatan kanker. Tentu, membutuhkan tenaga dokter dan perawat khusus.

Sementara saat ini RS AWS hanya memiliki satu dokter spesialis onkologi bedah atau ahli bedah kanker dan satu dokter ahli radioterapi. Serta satu spesialis onkologi kebidanan yang masih  menempuh pendidikan selama dua tahun.

"Bantuan tenaga medis saat ini sangat kami butuhkan. Hal itu untuk bisa memaksimalkan alat dan pengobatan dengan radioterapi yang telah ada. Sehingga penderita penyakit kanker tidak perlu jauh-jauh dirujuk keluar daerah. Dengan demikian pengobatan bisa dilakukan di Kaltim," ungkapnya.

Selain berharap adanya kerjasama berupa transfer tenaga medis, Edi Iskandar menyampaikan, akankah  memungkinkan dokter-dokter dan perawat di Kaltim menempuh pendidikan singkat dari RS Dharmais dan mendapatkan  sertifikat agar tindakan yang dilakukan dokter dan perawat menjadi legal.

"Sehingga jika pasien kanker di Kaltim bisa ditangani di Rumah Sakit AWS tentunya akan  mengerem pembeludakan pasien dari rujukan di daerah terutama dari Kaltim ke Rumah Sakit  Dharmais," katanya.

Untuk rencana kerjasama ini Bambang menyatakan menyambut baik dan  akan mengkomunikasikan rencana ini ke Menteri Kesehatan.

Terkait hal itu RS AWS diminta membuat daftar alat-alat serta tenaga medis seperti perawat dan dokter serta keahlian yang dimiliki. Sehingga kekurangan dari RS  AWS bisa dibantu RS Dharmais.

"Banyak hal yang perlu dibahas dengan waktu yang panjang. Tapi pada prinsipnya kami sangat menyambut baik rencana kerjasama ini. Dalam waktu dekat kami akan segera berkomunikasi ke Menteri Kesehatan agar rencana ini bisa direalisasikan," paparnya. (Humas DPRD Kaltim/lin/dhi)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015