Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy di Kabupaten Kutai Timur untuk mendukung konektivitas perekonomian global, karena di kawasan itu juga sedang dibangun pelabuhan internasional.

"Perairan Maloy berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang merupakan lintasan perdagangan ASEAN, bahkan internasional, termasuk merupakan kawasan interkoneksi Kalimantan dan Sulawesi," kata Awang Faroek di Samarinda, Senin.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy secara keseluruhan akan menjadi Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, sehingga keberadaannya merupakan kegiatan yang menjadi prioritas bagi Pemprov Kaltim, karena sudah masuk dalam pembangunan ekonomi nasional.

Untuk kawasan industri akan dibangun sejumlah perusahaan, terutama perkebunan sawit dan industri turunannya, sehingga dampaknya ke depan akan mampu meningkatkan kesejateraan masyarakat.

Menurut Awang Faroek, kawasan Maloy secara nasional sudah masuk dalam program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), sehingga bagi Pemprov Kaltim kelanjutan pembangunan kawasan itu menjadi proyek prioritas.

Adanya pembangunan proyek-proyek MP3EI diharapkan berdampak positif bagi masyarakat dan Pemprov Kaltim, yakni masyarakat setempat akan terlibat dan diberdayakan dalam aktivitas ekonomi di kawasan itu.

Ia menambahkan sejumlah proyek MP3EI di Kaltim dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan, yakni ekonomi berbasis lingkungan yang setiap kegiatan harus memperhitungkan dampak bagi lingkungan.

Apalagi, pemerintah pusat sudah menetapkan di kawasan itu sebagai KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), yakni melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85 tahun 2014.

Menurut gubernur, kawasan MBTK membutuhkan investasi senilai Rp3,4 triliun untuk membangun infrastruktur, antara lain biaya pemetaan lahan, pembangunan jalan, instalasi pengolahan limbah, instalasi pengolahan air bersih, fasilitas kantor dan perumahan, termasuk pematangan lahan pada areal yang totalnya seluas 557,34 hektare. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015