Penajam (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara, Khaeruddin menyatakan dengan dihentikannya kurikulum 2013 dan kembali ke kurikulum 2006 maka diperlukan waktu penyesuaian.
"Penyesuaian itu penting, karena seluruh satuan pendidikan baik SD dan SLTP maupun SLTA di kabupaten ini telah melaksanakan kurikulum 2013," katanya di Penajam, Rabu, menanggapi keputusan Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah yang resmi membekukan kurikulum 2013 pada 5 Desember 2014.
Ia mengatakan ratusan sekolah yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara akan menghentikan seluruh proses pembelajaran dengan format kurikulum 2013 dan kembali ke kurikulum 2006.
"Seratus persen sekolah di kabupaten ini, sudah melaksanakan kurikulum 2013, penerapan kurikulum di kabupaten ini telah memasuki tahun kedua. Kalau untuk SMP, SMA dan SMK sudah masuk tahun kedua. Sedangkan SD baru tahun pertama penerapan kurikulum 2013," katanya.
Menurut dia terkait kurikulum 2013, pemerintah pusat menyampaikan, bahwa sekolah yang telah memasuki tahun kedua menerapkan kurikulum 2013, masih diperbolehkan melanjutkan melaksanakan kurikulum 2013.
Namun, katanya, jika sekolah dianggap belum siap, maka diperkenankan untuk kembali ke kurikulum 2006.
Khaeruddin mengharapkan kepala sekolah dan guru tidak terkena imbasnya terhadap perubahan kurikulum tersebut dan tetap melaksanakan tugasnya dengan baik, sambil menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Dia mengaku masih akan mengkaji setiap sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 tersebut. Pada dasarnya semua kurikulum yang pernah diterapkan di negara ini tertuju pada kompetensi. Menurut dia sukses tidaknya penerapan sebuah kurikulum tergantung dari para tenaga pendidik maupun sarana dan prasarana pendukung.
"Kami akan pelajari akan rangkum masukan dari seluruh satuan pendidikan, apakah akan tetap melanjutkan kurikulum 2013 atau kembali ke kurikulum 2006. Jika gurunya mampu memahami dan menerapkan maksud dan tujuan kurikulum dengan baik, maka hasilnya pun akan baik," ucap Khaeruddin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Penyesuaian itu penting, karena seluruh satuan pendidikan baik SD dan SLTP maupun SLTA di kabupaten ini telah melaksanakan kurikulum 2013," katanya di Penajam, Rabu, menanggapi keputusan Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah yang resmi membekukan kurikulum 2013 pada 5 Desember 2014.
Ia mengatakan ratusan sekolah yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara akan menghentikan seluruh proses pembelajaran dengan format kurikulum 2013 dan kembali ke kurikulum 2006.
"Seratus persen sekolah di kabupaten ini, sudah melaksanakan kurikulum 2013, penerapan kurikulum di kabupaten ini telah memasuki tahun kedua. Kalau untuk SMP, SMA dan SMK sudah masuk tahun kedua. Sedangkan SD baru tahun pertama penerapan kurikulum 2013," katanya.
Menurut dia terkait kurikulum 2013, pemerintah pusat menyampaikan, bahwa sekolah yang telah memasuki tahun kedua menerapkan kurikulum 2013, masih diperbolehkan melanjutkan melaksanakan kurikulum 2013.
Namun, katanya, jika sekolah dianggap belum siap, maka diperkenankan untuk kembali ke kurikulum 2006.
Khaeruddin mengharapkan kepala sekolah dan guru tidak terkena imbasnya terhadap perubahan kurikulum tersebut dan tetap melaksanakan tugasnya dengan baik, sambil menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Dia mengaku masih akan mengkaji setiap sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 tersebut. Pada dasarnya semua kurikulum yang pernah diterapkan di negara ini tertuju pada kompetensi. Menurut dia sukses tidaknya penerapan sebuah kurikulum tergantung dari para tenaga pendidik maupun sarana dan prasarana pendukung.
"Kami akan pelajari akan rangkum masukan dari seluruh satuan pendidikan, apakah akan tetap melanjutkan kurikulum 2013 atau kembali ke kurikulum 2006. Jika gurunya mampu memahami dan menerapkan maksud dan tujuan kurikulum dengan baik, maka hasilnya pun akan baik," ucap Khaeruddin. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014