Samarinda (ANTARA Kaltim) - Demi menjaga moralitas bangsa, khususnya generasi muda serta menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara, Sekretaris Komisi IV Rita Artaty Barito berharap agar program studi Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) masuk kurikulum sekolah kembali.
Permintaan agar pelajaran P4 dimasukkan kembali dalam kurikulum sekolah merupakan upaya demi menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia sesuai harapan. Untuk itu generasi muda perlu diberikan tambahan pendidikan P4, di samping pendidikan agama. Pasalnya, pendidikan agama yang diperoleh anak di sekolah selama ini sangat minim, bahkan telah tergerus zaman yang serba moderenisasi.
“Program studi P4 akan sangat berdampak positif untuk generasi muda. Penanaman wawasan kebangsaan tetap diperlukan ditengah gencarnya arus budaya asing yang masuk saat era globlalisasi ini,†ucapnya.
Politikus Golkar ini mengatakan saat ini kesadaran akan nilai kebangsaan mulai memudar. Dengan kembali menanamkan nilai kebangsaan yang tertuang dalam kurikulum P4, maka kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan semangat persatuan dan kesatuan tetap terjaga dan terpelihara.
“Apalagi di Indonesia saat ini tengah mengalami sejumlah permasalahan kebangsaan di antaranya kekerasan, narkoba, korupsi, kesenjangan ekonomi, aksi anarkis, terorisme, seks bebas, ketidak adilan penerapan hukum, pornografi dan lainnya. Sehingga sepatutnya pelajaran P4 kembali dimasukan dalam kurikulum sekolah,†sebutnya. (Humas DPRD kaltim/adv/lin/oke)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Permintaan agar pelajaran P4 dimasukkan kembali dalam kurikulum sekolah merupakan upaya demi menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia sesuai harapan. Untuk itu generasi muda perlu diberikan tambahan pendidikan P4, di samping pendidikan agama. Pasalnya, pendidikan agama yang diperoleh anak di sekolah selama ini sangat minim, bahkan telah tergerus zaman yang serba moderenisasi.
“Program studi P4 akan sangat berdampak positif untuk generasi muda. Penanaman wawasan kebangsaan tetap diperlukan ditengah gencarnya arus budaya asing yang masuk saat era globlalisasi ini,†ucapnya.
Politikus Golkar ini mengatakan saat ini kesadaran akan nilai kebangsaan mulai memudar. Dengan kembali menanamkan nilai kebangsaan yang tertuang dalam kurikulum P4, maka kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan semangat persatuan dan kesatuan tetap terjaga dan terpelihara.
“Apalagi di Indonesia saat ini tengah mengalami sejumlah permasalahan kebangsaan di antaranya kekerasan, narkoba, korupsi, kesenjangan ekonomi, aksi anarkis, terorisme, seks bebas, ketidak adilan penerapan hukum, pornografi dan lainnya. Sehingga sepatutnya pelajaran P4 kembali dimasukan dalam kurikulum sekolah,†sebutnya. (Humas DPRD kaltim/adv/lin/oke)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014