Bandung (ANTARA Kaltim) - Kabar gembira bagi warga perbatasan karena pertengahan Desember ini,  akan segera menikmati penggunaan jaringan telekomunikasi seluler. Kawasan perbatasan tidak akan lagi terisolir, setidaknya untuk urusan telekomunikasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kepastian itu ditegaskan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara yang secara khusus akan datang ke Kaltim untuk  meresmikan lima menara telekomunikasi di sejumlah kawasan perbatasan Kaltim dan Kaltara.

“Insya Allah pertengahan Desember saya akan meresmikan lima menara telekomunikasi  di perbatasan Kaltim dan Kaltara,” kata Rudiantara saat meninjau stand pameran Kaltim di arena Bakohumas Expo  2014 di Haris Hotel and Convention Bandung, Selasa (25/11).

Rudiantara menjelaskan, saat ini pihaknya terus menjalin komunikasi dengan gubernur dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim untuk meminta operator seluler segera memasang infrastruktur pendukung di titik-titik yang akan segera diresmikan.

Menurut Rudiantara, pengoperasian menara telekomunikasi di kawasan perbatasaan harus segera dilakukan agar akses telekomunikasi di kawasan tersebut menjadi lebih terbuka. Terbukanya akses telekomunikasi, selain berfungsi membuka isolasi yang hingga saat ini masih dialami masyarakat perbatasan, juga sangat penting artinya untuk membangkitkan semangat kebangsaan bahwa mereka adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang juga perlu mendapat perhatian pemerintah.

Secara khusus Rudiantara memuji langkah pro aktif Kepala Dinas Kominfo Kaltim Abdullah Sani yang secara intensif melakukan komunikasi dan langkah-langkah untuk segera mewujudkan pengoperasian tower telekomunikasi di kawasan-kawasan perbatasan.

“Para kepala dinas komunikasi dan informatika di Indonesia harus seperti Pak Sani (Abdullah Sani,red). Rajin berkoordinasi dan punya semangat besar untuk mengurangi blank spot di daerah perbatasan,” puji Rudiantara.

Menanggapi pertanyaan awak media terkait masih tingginya sinyal operator seluler Negara tetangga  di kawasan perbatasan Indonesia, Rudiantara mengatakan hal itu tidak akan terjadi setelah operator seluler Indonesia beroperasi. “Kita akan bicarakan itu dalam forum koordinasi antara regulator Indonesia dan Malaysia. Nanti powernya akan diatur agar tidak terlalu kuat menyeberang.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kaltim Abdullah Sani menjelaskan, lima menara telekomunikasi yang akan diresmikan Menkominfo Rudiantara, pertengahan Desember mendatang, masing-masing tiga  menara di Kaltim dan dua menara lainnya di Kaltara.

Secara rinci, satu menara di Desa Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, satu menara di Desa Long Apari, Kecamatan Long Apari dan satu menara berada di Desa Long Lunuk, Kecamatan Long Pahangay. Ketiganya berada di Kabupaten Mahakam Ulu.  

Sedangkan dua menara di wilayah Kaltara masing-masing satu menara di Desa Agung Baru, Kecamatan Sungai Boh, Kabupaten Malinau dan satu menara di Desa Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan.

“Penegasan Pak Menteri tentu melegakan kita. Setidaknya, harapan Gubernur Awang Faroek Ishak agar kawasan perbatasan terbebas dari area blank spot, perlahan sudah bisa kita wujudkan. Tentu ini menjadi  kabar gembira bagi warga Kaltim dan Kaltara, khususnya mereka yang berada di kawasan perbatasan,”  kata Abdullah Sani.

Abdullah Sani juga mengaku bangga karena model pembangunan tower di Kaltim ini akan menjadi contoh bagi pembangunan tower di daerah-daerah lain. Terdapat sinergi antara kabupaten untuk menyiapkan lahan pembangunan tower, kemudian pemerintah provinsi membangun fisik towernya dan pemerintah pusat membantu dengan melakukan koordinasi dengan operator seluler untuk segera mengoperasikan jaringan telekomunikasi di kawasan tersebut.

Selain Kepala Diskominfo Kaltim Abdullah Sani, nampak hadir di arena Bakohumas Expo 2014 tersebut Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim S Adiyat didampingi Kabag Kehumasan Imanudin. (Humas Prov kaltim/sul)  

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014