Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kalimantan Timur tetap mengandalkan pelatih lokal untuk mempersiapkan pegulat menuju PON 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Sekretaris Pengprov PGSI Kaltim Sumarlani di Samarinda, Kaltim, Jumat, mengatakan bahwa pelatih lokal yang ada di Kaltim dinilai masih mampu untuk mempersiapkan atlet, meskipun pada PON 2016 tim gulat ditargetkan meraih medali emas minimal sama dengan capaian PON 2016 Riau dengan 16 emas.

"Pada PON 2012 kami bisa melampaui target medali emas, hanya dengan mengandalkan pelatih lokal, sementara daerah lain menggunakan pelatih asing justru kalah bersaing dengan pegulat Kaltim," terang Sumarlani.

Menurut dia, pelatih gulat yang ada di Kaltim tidak bisa dipandang sebelah mata, sebab selain dulunya juga mantan juara nasional, saat ini beberapa pelatih gulat Kaltim juga selalu terpilih menjadi pelatih Nasional untuk berbagai even.

"Artinya reputasi pelatih Kaltim ini sudah diakui, buat apa lagi kami harus menggunakan pelatih asing," jelas Sumarlani.

Ia mengatakan bahwa pelaksanaan program persiapan melalui uji coba ke luar negeri justru lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan hanya mendatangkan pelatih dari luar.

"Yang diperlukan anak-anak bukan pelatih asingnya, namun mereka perlu jam terbang dengan melawan pegulat tangguh dari luar negeri," katanya.

Pengalaman Kaltim pada PON 2008, yakni melibatkan Mogamed Kodzoev pelatih dari Rusia, memang sedikit membawa perubahan mental bertanding pegulat Kaltim.

Namun melihat dari sisi program latihan yang diberikan, rata-rata hampir sama dengan program yang dibuat oleh pelatih lokal.

"Bukan berarti mendatangkan pelatih luar tidak menguntungkan, tapi kami berpikir lebih efisien, supaya dana untuk pelatih asing bisa dimaksimallkan untuk menjalani uji coba ke luar negeri," jelas Sumarlani.     (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014