Samarinda (ANTARA Kaltim) - Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Kalimantan Timur, akan mencetak sumber daya manusia mandiri (SDM) yang tidak berorientasi menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Salah satu unggulan kehadiran UNU Kaltim yang kami tawarkan yakni kemandirian yang tidak hanya mandiri bagi dirinya tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain sehingga sarjana yang dilahirkan tidak lagi berorientasi menjadi PNS," ungkap Rektor Universitas Nahdatul Ulama Kaltim, Drs H Farid Wadjdy, MPd kepada wartawan di Samarinda, usai peresmian UNU Kaltim, Selasa.

Universitas Nahdatul Ulama Kaltim diresmikan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak bersama Wakil Gubernur Mukmin Faisyal dan disaksikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj serta sejumlah kepala SKPD, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah serta Rektor Universitas Mulawarman Samarinda, Prof Dr Masjaya.

Peresmian ditandai penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara UNU dan Pemprov Kaltim dan Bank Kaltim Syariah.

Selain kemandirian, dua unggulan yang ditawarkan UNU Kaltim kata Farid Wadjdy yakni, aspek kebangsaan yang akan ditanamkan kepada setiap mahasiswa serta pendalaman Islam secara benar.

"Jadi, tidak hanya mandiri, para mahasiwa juga ditanamkan rasa nasionalisme dengan menekankan aspek kebangsaan serta lulusan UNU Kaltim juga diharapkan mendalami Islam secara benar. Itulah tiga unggulan yang kami tawarkan yang tentunya menjadi pembeda dengan perguruan tinggi lain," kata Farid Wadjdy.

Kampus UNU Kaltim yang terletak di Jalan M Rifadin Samarinda Seberang dan berdiri di atas lahan seluas empat hektare saat ini kata Farid Wadjdy yang juga mantan Wakil Gubernur Kaltim itu baru memiliki 100 mahasiswa.

UNU Kaltm tambah dia, baru membuka 10 program studi yakni, Teknik Arsitektur, Teknik Industri, Teknik Informatika, Teknologi Industri Pertanian, Hubungan Internasional, Akuntansi, Ilmu Komunikasi, Farmasi, Desain Interior serta Pendidikan Guru Anak Usia Dini masih membuka kesempatan bagi lulusan S1 dan S2 di Kaltim maupun dari berbagai provinsi lainnya di Indonesia untuk menjadi tenaga dosen.

"Di tahun pertama ini, momentum UNU Kaltim tidak tepat karena izin baru kami terima pada akhir Agustus 2014 dimana perguruan tinggi lain sudah melakukan proses penerimaan mahasiswa baru. Jadi, pada tahun pertama ini kami baru menerima 100 mahasiswa," ujar Farid Wadjdy.

Latar belakang berdirinya UNU Kaltim menurut dia, karena saat ini baru 20,80 persen alumni SLTA di Kaltim yang terakomodir di perguruan tinggi.

"Artinya, sekitar 79 persen anak di Kaltim belum bisa menikmati perkuliahan. Salah satu kebutuhan masyarakat Kaltim adalah adanya perguruan tinggi yang mampu menampung dan memberikan fasilitas pendidikan kepada masyarakat. Itulah yang mendasari lahirnya UNU Kaltim," katanya.

"Namun, semua itu tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat sehingga pada kesempatan ini kami meminta agar kehadiran UNU Kaltim ini ke depan menjadi perguruan tinggi yang sejajar dengan perguruan tinggi lainnya yang mampu menjawab tantangan zaman. Itulah komitmen Gubernur Kaltim dan harapan Ketua Umum PBNU," ungkap Farid Wadjdy.

Sementara, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyambut baik kehadiran UNU Kaltim tersebut.

"Kami (Pemprov Kaltim) tentunya menyambut baik kehadiran UNU Kaltim ini sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya bisa mencetak lulusan yang berkualitas tetapi juga memiliki keimanan dan ketaqwaan," kata Awang Faroek Ishak.

Kehadiran UNU Kaltim kata Awang Faroek Ishak diharapkan dapat menjadi solusi bagi kemajuan daerah itu, tidak hanya mampu melahirkan SDM berkualitas tetapi juga berintegritas.

Walaupun hadir dalam peresmian UNU Kaltim tersebut, sambutan tersebut dibacakan oleh Wakil Gubernur kaltim Mukmin Faisyal karena Awang Faroek Ishak yang baru pulih setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie Samarinda kemudian akhirnya dirujuk ke RSPAD Jakarta.

Pada peresmian tersebut, sejumlah tenaga medis terlihat diterjunkan untuk memantau kondisi kesehatan Gubernur Kaltim tersebut.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014