Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim terus berusaha memenuhi kebutuhan pasokan listrik bagi masyarakat Kaltim. Sejumlah cara ditempuh untuk menyuplai kekurangan listrik di Kaltim yang kerap kali mengakibatkan pemadaman listrik secara bergiliran di kabupaten/kota.

Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengungkapkan pemenuhan kekurangan pasokan listrik di Kaltim akan terus dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sehingga tidak ada lagi wilayah yang mengalami pemadaman listrik bergiliran.

Awang Faroek menjelaskan pada peresmian proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) oleh Presiden SBY di Balikpapan beberapa waktu lalu, ikut diresmikan sejumlah pembangkit listrik yang telah rampung dibangun, yakni PLTU Embalut (Unit 3, 110 MW), PLTG 2x41 MW Senipah dan PLTG Peaking 2x60 MW.

“Dengan diresmikannya ketiga pembangkit listrik itu, diharapkan kegiatan operasionalnya bisa segera dilaksanakan. Sehingga dapat menambah pasokan listrik guna mengantisipasi beban puncak listrik di Kaltim yang mencapai 360 MW,” jelas Awang Faroek belum lama ini di Samarinda.

Selain pembangunan pembangkit listrik baik milik PT PLN ataupun swasta, Awang Faroek menyebut pemprov bersama kabupaten/kota juga berupaya untuk mendorong perusahaan-perusahaan tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit  membangun pembangkit listrik.

Jika di perusahaan tambang batu bara dibangun pembangkit listrik mine mouth (mulut tambang), maka di kawasan perkebunan kelapa sawit dapat dibangun pembangkit listrik tenaga biomasa sawit (PLTBS), memanfaatkan limbah kelapa sawit.

Sejumlah pembangkit listrik tenaga biomasa dan bio gas telah diresmikan oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung, yakni PLTBS PT Tanjung Buyu Perkasa Plantations, dua Unit Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG) dengan kapasitas 7 MW milik PT Rea Kaltim Plantations dan PLTBG dengan kapasitas 4 MW milik PT Prima Mitrajaya Mandiri.

“Pembangkit listrik yang dibangun perusahaan tersebut tentunya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik di internal mereka, namun jika ada kelebihan daya maka bisa disalurkan ke wilayah sekitar yang dapat digunakan masyarakat. Tinggal bagaimana kerjasama antara pemerintah daerah dengan perusahaan dan PT PLN untuk membangun jaringan listriknya,” ucapnya.

Pembangunan pembangkit listrik terus dilakukan agar suplay listrik di Kaltim dapat memenuhi seluruh kebutuhan listrik baik untuk industri ataupun masyarakat Kaltim. Bahkan jika perlu Kaltim sebagai daerah penghasil sumber energi mampu mewujudkan surplus listrik. (Humas Prov kaltim/her)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014