Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kepala Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Bappeda Kabupaten Paser Muksin SS MA, mengatakan rencana aksi daerah Kabupaten Layak Anak (KLA) tetap dilaksanakan meski minim dukungan anggaran.

"Rencana aksi daerah (RAD) tetap dilaksanakan meski anggaran kurang memadai," kata Muksin, saat memberikan sambutan pada presentasi hasil penyusunan master plan pengembangan KLA di Kabupaten Paser, yang berlangsung di ruang rapat Bappeda, Rabu.

Menurut dia, kegiatan awal dari kecamatan sudah dilaksanakan dan kini gugus tugas sudah setengah jalan sehingga harus segera dilanjutkan dengan RAD.

Untuk itu Muksin mengharapkan adanya kerjasama terpadu antara semua anggota gugus tugas KLA untuk bisa mewujudkan RAD KLA. 

Gugus tugas ini diketuai oleh Bappeda dan melibatkan sejumlah instansi teknis, di antaranya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB), dan beberapa pejabat di instansi lain.

Presentasi penyusunan "master plan" ini menghadirkan pembicara Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kalimantan Timur Sumadi Atmodiharjo. 

Sumadi sendiri adalah salah satu tokoh penting dalam pembentukan KLA di Paser, sehingga sampai saat ini Paser menjadi salah satu dari empat Kabupaten dan Kota di Kalimantan Timur yang sudah menjadi KLA tingkat Pratama. 

Tiga daerah lainnya adalah Kutai Kartanegara, Balikpapan dan Berau.

Sementara, kepala Badan PPKB yang diwakili Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Lilis Nurhasanah SH mengatakan bahwa RAD KLA ini merupakan kegiatan prioritas karena menyangkut persiapan SDM sejak dini.

“Sejak ditetapkan sebagai KLA tahun 2011 lalu, Paser sudah berlari cepat mewujudkan KLA, dan beberapa bulan yang lalu kami sudah keliling kecamatan untuk mensosialisasikan kegiatan ini. Hari ini kita tiba pada penyusunan master plan, yang artinya bahwa konsep dasar sudah matang dan tinggal dilanjutkan dengan rencana aksi daerah,” jelas Lilis. (*)

Pewarta: R Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014