Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dana bagi hasil minyak bumi dan gas Kota Samarinda, mencapai Rp451 miliar pada 2013.

"Pada 2013, pendapatan Kota Samarinda dari sumber pendapatan dana bagi hasil kegiatan hulu migas yakni Rp451 miliar, terdiri atas minyak bumi Rp117 miliar dan gas bumi sebesar Rp334 miliar," kata Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang pada Tajak Perdana Sumur UMM-1 di Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran, Kamis.

PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field melakukan pengeboran perdana sumur Under Muara Mahakam (UMM)-1 untuk memproduksi minyak bumi dengan maksimal terdapat enam sumur di rig PDSI D700 Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran.

Syaharie Jaang yang hadir bersama rombongan yang terdiri dari Sekretaris Kota Samarinda Zulfakar, Asisten II Suko Sunawar dan instansi terkait memohon doa dan dukungan dari seluruh warga agar sumur minyak (UMM)-1 bisa berproduksi.

"Jika sumur minyak Under Muara Mahakam ini berproduksi dipastikan dana bagi hasil migas Samarinda bakal bertambah lagi. Sebagai daerah penghasil migas, Samarinda akan kebagian pendapatan dana bagi hasil migas yang nilainya tidak kecil," katanya.

"Tanpa sumur yang di sini saja, kita sudah kebagian Rp451 miliar lebih atau sekitar 15 persen dari APBD kota, disamping kami juga terus menggenjot sektor pajak perhotelan, restoran, PBB, IMB, retribusi dan lainnya sebagai kota jasa, termasuk pendapatan dari pelabuhan Palaran," ungkap Syaharie Jaang.

Walaupun demikian, Syaharie Jaang tetap mengingatkan Pertamina pentingnya Corporate Social Responbility (CSR) bagi masyarakat demi menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat.

"Jangan sampai ada kebuntuan komunikasi dengan masyarakat. Ini penting, dan saya tekankan keberadaan perusahaan ini ada `multiplier effect` di luar kontribusi pendapatan resmi," ujar Syaharie Jaang.

Pemkot Samarinda lanjut Syaharie Jaang, bisa menjalankan program semenisasi jalan, membangun puskesmas, renovasi sekolah, juga tidak terlepas dari dana bagi hasil migas.

"Berdasarkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 3952 tahun 2013, menetapkan kota Samarinda sebagai salah satu daerah penghasil migas," ujarnya.

Sementara, Manajer Pertamina EP Field Sangasanga Hanief Jauhari mengatakan, ini merupakan pemboran perdana dengan target minimal memproduksi 200 barrels minyak bumi per hari.

"Ini untuk satu sumur 200 barrels, tapi untuk di lokasi ini jika berhasil bisa memproduksi enam sumur," ungkap Hanief Jauhari.

Untuk menuju ke Rig sumur UMM, Wali Kota Samarinda bersama rombongan menelusuri jalur Sungai Mahakam, yang difasilitasi "speedboat" Pertamina dengan dipandu staf Relation Pertamina EP Field Sangasanga Januar Hidayat.   (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014