Samarinda (ANTARA Kaltim) - Menghadiri pembukaan Musyawarah Besar III Pekenoq Tawai Temengan Dian Kaltim (PTTD-KT) di Desa Sungai Bawang, Kutai Kartanegara, Yahya Anja menyambut baik kegiatan budaya tersebut setidaknya sebagai bentuk silahturahmi.
“Kegiatan budaya semacam ini sangat positif sebagai bentuk silahturahmi untuk bersama-sama menjaga rasa kekeluargaan, kekerabatan dan persatuan. Selain itu tradisi yang telah berjalan turun temurun juga tetap terjaga,†kata Yahya setelah menghadiri acara di salah satu desa budaya di Kecamatan Muara Badak tersebut.
Kegiatan dihadiri Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, tokoh-tokoh Dayak dari Kaltim dan Kaltara di antaranya Ketua PDKT Kaltim Martin Billa, Dewan Adat Kaltim Edi Darmawan, Ketua Kenyah Kaltim, Anggota DPR RI Martin Mabor, Camat Muara Badak H Songgono, serta sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kukar.
Selain itu semua Suku Dayak Kenyah Temengang Dian yang tersebar di kabupaten/ota se-Kaltim juga hadir, di antaranya warga Dayak Kenyah Temengang Dian baik dari Kutai Barat, Kutai Timur, Malinau, Bulungan, Berau, PPU, Mahakam Hulu, Samarinda, Balikpapan, Tarakan dan Bontang.
Kegiatan semacam ini menurut Yahya merupakan agenda budaya yang penting dilestarikan. Apalagi jika melihat sejarah kegiatan ini memang diniatkan baik sebagai pertemuan guna menjaga kerukunan dan musyawarah bersama.
“Justru ini dapat menjadi contoh untuk tetap menjaga kerukunan dalam kehidupan berwarga negara terutama di Indonesia yang notabennya dengan suku bangsa yang sangat beragam,†sebut Yahya.
Dengan kerukunan yang senantiasa terjaga, Yahya meyakini hal itu akan menjadi modal dalam pembangunan daerah khususnya Kalimantan Timur. Atas kegiatan semacam ini pula Yahya juga mengapresiasi sebagai hal positif guna terus memelihara kerukunan, adat dan budaya sehingga turut menjadi upaya dalam pembangunan daerah.
“Semoga kegiatan ini senantiasa memberi manfaat positif bagi kerukunan kehidupan warga maupun bagi pembangunan di Kukar maupun Kalimantan Timur secara umum,†harap Yahya. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/oke)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
“Kegiatan budaya semacam ini sangat positif sebagai bentuk silahturahmi untuk bersama-sama menjaga rasa kekeluargaan, kekerabatan dan persatuan. Selain itu tradisi yang telah berjalan turun temurun juga tetap terjaga,†kata Yahya setelah menghadiri acara di salah satu desa budaya di Kecamatan Muara Badak tersebut.
Kegiatan dihadiri Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, tokoh-tokoh Dayak dari Kaltim dan Kaltara di antaranya Ketua PDKT Kaltim Martin Billa, Dewan Adat Kaltim Edi Darmawan, Ketua Kenyah Kaltim, Anggota DPR RI Martin Mabor, Camat Muara Badak H Songgono, serta sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kukar.
Selain itu semua Suku Dayak Kenyah Temengang Dian yang tersebar di kabupaten/ota se-Kaltim juga hadir, di antaranya warga Dayak Kenyah Temengang Dian baik dari Kutai Barat, Kutai Timur, Malinau, Bulungan, Berau, PPU, Mahakam Hulu, Samarinda, Balikpapan, Tarakan dan Bontang.
Kegiatan semacam ini menurut Yahya merupakan agenda budaya yang penting dilestarikan. Apalagi jika melihat sejarah kegiatan ini memang diniatkan baik sebagai pertemuan guna menjaga kerukunan dan musyawarah bersama.
“Justru ini dapat menjadi contoh untuk tetap menjaga kerukunan dalam kehidupan berwarga negara terutama di Indonesia yang notabennya dengan suku bangsa yang sangat beragam,†sebut Yahya.
Dengan kerukunan yang senantiasa terjaga, Yahya meyakini hal itu akan menjadi modal dalam pembangunan daerah khususnya Kalimantan Timur. Atas kegiatan semacam ini pula Yahya juga mengapresiasi sebagai hal positif guna terus memelihara kerukunan, adat dan budaya sehingga turut menjadi upaya dalam pembangunan daerah.
“Semoga kegiatan ini senantiasa memberi manfaat positif bagi kerukunan kehidupan warga maupun bagi pembangunan di Kukar maupun Kalimantan Timur secara umum,†harap Yahya. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/oke)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014