Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan pembangunan ekonomi daerah di era otonomi menghadapi berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal, seperti halnya masalah kesenjangan dan iklim globalisasi. Hal itu menuntut setiap daerah harus mampu bersaing baik di dalam maupun luar negeri.

“Kesenjangan dan globalisasi berimplikasi kepada provinsi dan kabupaten/kota untuk melaksanakan percepatan pembangunan ekonomi daerah serta fokus dalam pengembangan kawasan berdasarkan produk atau komoditas andalan,” kata Awang Faroek belum lama ini.

Menurut dia, percepatan pembangunan melalui pengembangan kawasan dan komoditas unggulan bertujuan agar daerah tidak tertinggal dalam persaingan pasar bebas, seraya tetap memperhatikan masalah pengurangan kesenjangan. Karena itu, seluruh pemangku kepentingan memiliki peran untuk mengisi pembangunan ekonomi daerah dan harus mampu bekerja sama melalui bentuk kemitraan, pengelolaan keterkaitan antar sektor, program, pelaku dan antar daerah.

“Kesiapan pengembangan industri berbasis agroindustri sebagai unggulan Kaltim yang didukung infrastruktur berkualitas, menjadi target utama pembangunan lima tahun ke depan. Keberhasilan menyediakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, menjadi faktor kunci keberhasilan memenangkan persaingan pada level regional, nasional dan dunia,” jelasnya.

Untuk itu, selain mengembangkan kawasan industri dan komoditi unggulan, Kaltim juga sudah dan akan terus menyiapkan SDM guna menyongsong bonus demografi pada 2045. Hal itu diwujudkan melalui program beasiswa Kaltim Cemerlang, yang diberikan kepada sekitar 50 ribu putra-putri Kaltim setiap tahunnya dari 2014 hingga 2018.

“Pemprov Kaltim memberikan biaya pendidikan gratis kepada puluhan ribu putra-putri daerah ini yang diprogramkan hingga 2018. Mereka yang mendapat beasiswa dan berhasil dalam pendidikannya, diharapkan segera kembali dan dapat mengabdikan dirinya untuk kemajuan dan kejayaan daerah,” urainya.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan tersebut juga terkait dengan kesiapan Kaltim menghadapi Komunitas ASEAN 2015, yang meliputi tiga aspek, yakni politik dan keamanan, ekonomi dan sosial budaya. Sehingga pada 2015 kawasan ASEAN akan menjadi pasar terbuka yang berbasis produksi, di mana aliran barang, jasa dan investasi akan bergerak bebas.

“Tingkat keunggulan komparatif dan kompetitif yang berbeda antara negara ASEAN akan berpengaruh dalam menentukan manfaat Komunitas ASEAN 2015. Dalam konteks ini, Kaltim terlebih dulu mengambil kesempatan dan berperan aktif serta mempersiapkan diri menghadapi integrasi perekonomian, dengan meningkatkan potensi pasar domestik dengan mendorong daya saing dan nilai tambah sumber daya alam (SDA),” pungkasnya. (Humas Prov Kaltim/her)
 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014