Samarinda(ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan agar seluruh kepala darah, bupati dan walikota se-Kaltim tidak meninggalkan daerah atau bepergian keluar kota menjelang pengumuman real count hasil pemilihan presiden (Pilpres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), 22 Juli mendatang.  

Terutama dua hari sebelum dan sesudah pengumuman hasil pilpres dari KPU. Hal ini harus dilakukan agar pemerintah daerah kompak bersama TNI dan Polri serta seluruh partai politik untuk menjaga bahwa pilpres di Kaltim berjalan dengan lancar dan aman.

“Meski ada dua kubu yang mengaku meraih kemenangan, tetapi mari kita kembalikan kepada KPU untuk menentukan pengumuman tersebut. Karena itu, kondisi stabilitas di daerah juga harus dijaga dengan baik. Agar indikasi yang mengarah pada tindakan kerusuhan tidak terjadi di daerah ini. Makanya saya menginstruksikan agar bupati dan walikota tetap di tempat ketika pengumuman dilakukan, termasuk dua hari setelah pengumuman tersebut,” kata Awang Faroek Ishak.

Hal tersebut diungkapkannya usai buka puasa bersama dengan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Kaltim, tokoh ulama, tokoh masyarakat dan akademisi di Lamin Etam Samarinda, Sabtu (12/7).

Menurut dia, apapun hasil dari keputusan KPU tentang pilpres, pemerintah daerah harus siap menerima. Karena, ini adalah keputusan resmi pilihan rakyat Indonesia.

"Siapa yang terpilih kita ucapkan selamat dan yang belum terpilih ya harus legowo,” ujarnya.

Sementara Komandan Korem (Danrem) 091/ASN Brigjen TNI Nono Suharsono mengatakan pihak TNI dan Polri masih tetap mengawasi dan menjaga kondisi wilayah agar tetap aman, baik setelah pencoblosan maupun menjelang, serta setelah pengumuman dari KPU Pusat tetap mengamankan kondisi daerah.

 â€œTNI dan Polri juga tetap mengawal pengiriman kotak suara dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga KPUD, serta mengawal pengumuman pada 22 Juli 2014. Karena, tidak menutup kemungkinan ada sesuatu tentu kita tetap siaga. Jadi, siaga satu tetap dilaksanakan,” jelasnya.

Meski demikian, antisipasi tetap dilakukan TNI dan Polri untuk mengamankan daerah. Tetapi, untuk di Kaltim, Nono berkeyakinan tetap aman. Karena, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda serta organisasi masyarakat berkomitmen untuk menjaga kedamaian daerah.

“Yang jelas, kami haqul yakin di Kaltim aman. Berbeda di wilayah Jakarta dan Pulau Jawa. Orang Kaltim lebih baik dalam berdemokrasi. Karena masyarakatnya saling menghargai,” jelasnya. (Humas Prov kaltim/jay)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014