Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 196 guru Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) tentang sekolah bersih dan sehat, serta manajemen berbasis sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan.

"Dua kegiatan bimtek ini akan digelar enam hari, 13-18 Juli 2014 di Kota Balikpapan. Narasumber bimtek tersebut adalah mereka yang ahli di bidang masing-masing baik dari Jakarta maupun dari Kaltim," ujar Kepala Bidang TK-SD Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim Healtyana Martha Mou di Samarinda, Selasa.

Martha yang didampingi Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan TK, SD, dan SLB M Syapri mengatakan guru-guru yang akan mengikuti pelatihan merupakan guru yang berada di sekolah inti tiap gugus.

Hal ini, menurut dia, dimaksudkan agar tidak terlalu banyak peserta yang mengikuti bimtek, sehingga pelaksanaan bimtek lebih efektif dan konsentrasi pelatih tidak menyebar ke banyak peserta.

Setelah para guru di sekolah inti mengikuti bimtek, maka ke depannya harus mampu menjadi tutor untuk melatih pada sekolah imbas atau sekolah-sekolah yang berada dalam satu gugus, karena bimtek tersebut semacam pelatihan bagi pelatih.

Dari 196 peserta bimtek tersebut terbagi menjadi dua, yakni 98 guru dan kepala sekolah inti untuk mengikuti bimtek sekolah bersih dan sehat, kemudian 98 guru dan kepala sekolah yang mengikuti bimtek manajemen berbasis sekolah.

Masing-masing peserta bimtek terdiri tiga unsur, yakni unsur dinas pendidikan yang membidangi sekolah dasar, unsur kepala sekolah, dan unsur guru sehingga ke depan penanganannya berkesinambungan mulai pemerintah hingga satuan pendidikan.

Dia mengatakan, syarat peserta bimtek antara lain kepala SD Inti yang berasal dari kecamatan berbeda, sedangkan guru harus berasal dari sekolah yang sama dengan kepala SD yang mengikuti bimtek.

Peserta bimtek juga harus kepala SD Inti yang memiliki komitmen dan mampu mengimbaskan program SD Bersih dan Sehat ke SD Imbas di sekitarnya. Biasanya dalam satu gugus terdapat satu SD inti dan 4-5 SD Imbas.

Menurut dia, pembukaan dua kegiatan akan dilakukan bersama-sama dalam satu tempat, sedangkan ketika memasuki materi pokok, maka akan dilakukan di ruang terpisah karena secara teknis pembahasan dan pelatihannya berbeda.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014