Jakarta (ANTARA Kaltim) -Telah menjadi komitmen Pemprov Kaltim untuk terus mencetak dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Untuk itu, sektor pendidikan terus menjadi program prioritas pembangunan di bawah kepemimpinan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak.

Sejumlah program dan terobosan terus dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya adalah kesiapan Kaltim untuk membangun Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Setelah ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai provinsi yang akan dibangun dua perguruan tinggi nasional,  Pemprov Kaltim bersama Pemkot Balikpapan dan Pemkab Kutai Kartanegara bergegas menyiapkan lahan untuk pembangunan kampus ITK dan ISBI sesuai dengan luas yang diminta oleh Kemendikbud.

Meskipun, sempat terjadi permasalahan terkait pembebasan lahan di Balikpapan dan Tenggarong, namun masalah tersebut akhirnya dapat dituntaskan secara bertahap. Hal itu dilakukan dengan melakukan koordinasi antara Pemprov Kaltim, Pemkot Balikpapan dan Pemkab Kutai Kartanegara dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) wilayah Kaltim.

Demikian diungkapkan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek dalam pertemuan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (4/6).

"Secara bertahap pembebasan lahan telah kita selesaikan. Karena dalam proses sertifikasi tidak bisa sekaligus untuk luas lahan ratusan hektare. Untuk itu kita hadirkan juga BPN dalam pertemuan ini, sehingga semuanya jelas," kata Awang Faroek.

Namun, meskipun sempat terjadi permasalahan untuk lahan pembangunan kampus ITK dan ISBI, kegiatan pendidikan kedua perguruan tinggi tersebut sudah berjalan sejak tahun ajaran 2012/2013 lalu.

Mahasiswa ITK saat ini berjumlah 170 orang dari dua angkatan (2012/2013 dan 2013/2014) sementara ini masih menempuh pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya sebagai pelopor dan pembina ITK. Sedangkan mahasiswa ISBI yang mahasiswanya juga berjumlah 170 orang untuk dua angkatan menjalankan kuliahnya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Untuk tenaga pengajar (dosen), saat ini pihak ITS dan ISI menggunakan tenaga pengajar mereka untuk kegiatan perkuliahan ITK dan ISBI. Khusus untuk ITK, pihak ITS sedang mempersiapkan dosen (minimal S2) melalui sistem perekrutan CPNS Kemendikbud.

Gubernur Awang Faroek mendukung program tersebut, dan akan menyiapkan calon-calon dosen dari Kaltim untuk ikut seleksi dosen ITK.

"Itu program bagus dan Pemprov Kaltim siap mendukungnya. Karena kita juga memiliki SDM untuk itu, tinggal bagaimana menyiapkannya," ucapnya.

Sementara itu, Mendikbud Muhammad Nuh mengatakan sudah menjadi tekad semua jajaran Kemendikbud, ITS, ISI dan Pemprov Kaltim serta kabupaten/kota untuk mewujudkan berdirinya ITK dan ISBI.

Untuk itu perlu dilakukan percepatan pembangunannya. Memang tidak mudah untuk segera merealisasikan, namun hambatan yang dihadapi merupakan tantangan yang harus dijawab dan dilalui.

"Permasalahan tanah sudah diselesaikan. Sekarang harus dipercepat pembangunannya. Kemendikbud saat ini juga tengah memroses penyelesaian perpres untuk ITK dan ISBI. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa diselesaikan," katanya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Rektor ITS Surabaya Triyogi Yuwono, Rektor ISI Yogyakarta Hermien Kusmayati, perwakilan BPN, serta jajaran Ditjen Pendidikan Tinggi dan perwakilan Pemkab Kutai Kartanegara. Sedangkan dari Pemprov Kaltim, Asisten Ekonomi Pembangunan HM Sa'bani, Staf Ahli bidang Kesra Prof Dwi Nugroho Hidayanto.

Pertemuan ini sekaligus melaporkan kepada Mendikbud terkait kesiapan ground breaking kampus ITK dan ISBI yang akan dilakukan Presiden SBY dalam waktu dekat. (Humas Prov Kaltim/her)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014